Suara.com - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalokasikan Rp 6 miliar untuk subsidi pupuk di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021, sebagai upaya untuk meringankan beban petani.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, pupuk bersubsidi bagi petani itu nantinya akan disalurkan melalui kelompok tani yang sudah terdata dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
"Anggaran untuk pupuk bersubsidi Rp 6 miliar memang tidak banyak, namun kami meyakini dengan alokasi tidak terlalu besar karena menyesuaikan APBD kami, ini dapat membantu meringankan beban para petani," kata Karna.
Ia menjelaskan, para petani penerima pupuk bersubsidi yang sudah tergabung dalam anggota kelompok tani, dan mereka (petani) yang berhak menerima yang memiliki luasan lahan tidak lebih dari setengah hektare.
Langkah tersebut mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Situbondo sangat serius menggarap pertanian.
"Upaya yang dilakukan Situbondo patut diapresiasi. Sebab, dengan upaya ini petani akan terbantu. Beban mereka akan jauh berkurang," katanya, Sabtu (20/3/2021).
Hal senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.
"Dengan perhatian dan keseriusan pemerintah daerah, program pupuk bersubsidi tentu akan berlangung lebih maksimal. Dan kita harapkan pupuk bersubsidi juga berdampak pada peningkatan produktivitas," kata Sarwo.
Sarwo bilang, pupuk bersubsidi tidak hanya diharapkan bisa berdampak pada peningkatan produktivitas.
Baca Juga: Ditargetkan Rampung Akhir Maret 2021, Blora Percepat Distribusi Kartu Tani
"Tetapi juga meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian, melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk," paparnya.
Berita Terkait
-
Ditargetkan Rampung Akhir Maret 2021, Blora Percepat Distribusi Kartu Tani
-
Di Depan DPR, Mentan : Ketersediaan Padi hingga Mei 2021 Surplus
-
Terdampak Banjir, Kementan Dorong Petani Keerom Asuransikan Lahan
-
Tegas, Kementan Tak Setuju Ide Airlangga Soal Impor Beras
-
Cegah Alih Fungsi Lahan Pertanian, Pemerintah Siapkan Insentif bagi Petani
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
Terkini
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi
-
Gejala Mual hingga Pusing, Program MBG di SDN Meruya Jakbar Disetop usai Siswa Keracunan Massal
-
Ignasius Jonan Merapat ke Istana saat Prabowo-AHY Rapat Bahas Utang Whoosh, Bakal Buka-bukaan?
-
Alasan Onad Pakai Narkoba Akhirnya Terungkap, Pengajuan Rehab Bakal Dikabulkan?
-
Dulu Digugat, Kini Aset Harvey Moeis dan Koleksi Sandra Dewi Siap Dilelang Kejagung!
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Dishub DKI Bantah Warga Habiskan 30% Gaji untuk Transportasi: Nggak Sampai 10 Persen!
-
Sembunyi di Plafon dan Jatuh, Sahroni Ungkap Detik-detik Mencekam Penjarahan Rumahnya
-
Manuver Projo Merapat ke Gerindra: Rocky Gerung Sebut 'Gempa Bumi Politik' dan Minta Media Bongkar
-
Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok