Suara.com - Aparat keamanan Filipina menyelamatkan tiga nelayan Indonesia yang diculik pada 16 Januari 2020 oleh kelompok militan Abu Sayyaf di selatan negara tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah dalam keterangan yang diterima BBC News Indonesia pada Jumat (19/03), mengatakan penyelamatan dilakukan pada Kamis (18/03) sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok Abu Sayyaf yang membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut.
Dikatakan, warga Indonesia yang menjadi sandera tersebut dipindahkan kelompok Abu Sayyaf dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan aparat keamanan Filipina.
Baca juga:
- Lagi, kelompok bersenjata culik dua nelayan Indonesia di perairan Malaysia
- Samsul Saguni, nelayan Indonesia sandera Abu Sayyaf dibebaskan dalam proses 'semi inteljen'
- WNI terakhir yang disandera Abu Sayyaf di Filipina Selatan berhasil dibebaskan
Menurut kantor berita AFP yang mengutip pejabat polisi Filipina, Guillermo Eleazar, tiga anggota kelompok militan tenggelam saat perahu motor yang membawa mereka terbalik akibat cuaca buruk.
Tiga nelayan Indonesia dan satu sandera lain ditemukan dalam keadaan hidup di pantai di satu pulau kecil.
Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, atas nama AKM (laki-laki, 30), AD (laki-laki, 41), dan AR (laki-laki, 26).
Faizasyah mengatakan ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi.
- Indonesia teken kerja sama militer dengan Malaysia dan Filipina, dapatkah terorisme ditumpas?
- Militer Filipina membebaskan tiga sandera WNI
KJRI Davao, melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi, telah menemui, memverifikasi dan memeriksa kondisi WNI tersebut dan dinyatakan mereka dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Tiga Hari Hilang saat Melaut, Nelayan di Pesisir Selatan Ditemukan Tewas
"Ketiga WNI rencananya akan dibawa ke Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila untuk proses kepulangan ke Indonesia," kata Faizasyah.
Dalam penculikan di perairan Tambisan, Sabah, tahun lalu, delapan warga Indonesia ditangkap oleh kelompok militan.
Satu warga Indonesia berhasil lolos, tiga meninggal, dan satu orang masih dinyatakan hilang.
Warga yang meninggal bernama La Baa, yang dinyatakan tewas pada 28 September 2020.
Berita Terkait
-
Banyuwangi Tenggelamkan 35 Apartemen Ikan untuk Pulihkan Laut
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
10 Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia, di Mana Nyawa Jadi Taruhannya: Gajinya Sebanding Gak?
-
Ratusan Perahu Nelayan Sampang Adang Kapal Raksasa Petronas di Tengah Laut
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum