Suara.com - Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini kerap meninjau langsung vaksinasi massal Covid-19 di daerah-daerah.
Muncul pertanyaan, apakah kunjungan Jokowi ke daerah-daerah tersebut bermuatan politis, menyusul isu wacana jabatan tiga periode Presiden Jokowi?
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengatakan, bahwa jika isu wacana jabatan presiden tiga periode itu benar, maka masyakarat harus menolaknya.
"Kalau maju Pilpres lagi janganlah. Kalau maju 3 periode ya masyarakat bukan hanya menolak, tapi menggugat terkait apa yang sudah dinyatakan Jokowi yaitu tak akan maju lagi," kata Ujang kepada Suara.com, Selasa (23/3/2021).
Ia menilai, kedatangan Jokowi ke daerah-daerah untuk meyakinkan masyakarat terkait program vaksinasi. Pasalnya, kata Ujang, banyak masyarakat yang masih ragu dengan program vaksinasi.
"Karena selama ini publik banyak yang takut apakah aman atau tidak, terkait kadaluarsa dan sebagainya itu. Karena keraguan-keraguan harus dijawab oleh presiden," ucapnya.
"Dengan cara apa, dia vaksin sendiri langsung di depan rakyat disaksikan melalui televisi. Juga sekarang Jokowi keliling kemana-mana untuk meyakinkan bahwa vaksinasi itu berjalan dengan sukses," sambungnya.
Bahkan soal halal dan haram juga masih jadi perdebatan, sehingga Jokowi harus meyakinkannya.
"Karena kan banyak perdebatan apalagi soal AztraZeneca halal haram dan sebagainya butuh keyakinan dari masyarakat. Terkait hal tersebut MUI mengatakan haram dan boleh karena darurat. Tapi tetap rakyat kan tidak mau tahu ini yang harus diyakinkan oleh pemerintah maupun oleh ulama," katanya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Ada Kader PDIP Ingin Jokowi Jadi Ketum Gantikan Megawati
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Tukang Cukur Mendiang Lukas Enembe Dipanggil KPK, Apa yang Dia Tahu Soal Korupsi Rp1,2 Triliun?
-
Divonis 11 Tahun Penjara, Ini Tampang Stefani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada
-
Tak Diperiksa di Kejaksaan Agung, Ini Alasan Nadiem Makarim Diperiksa di Kejari Jakarta Selatan
-
Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Tahun Depan, Pramono Colek KPK, Mengapa?
-
Begini Cara 'Mafia Tanah' Mainkan Proyek Tol Sumatera Hingga Negara Rugi Lebih dari Rp205 Miliar
-
Mafia Kakap Siap-siap Terciduk, Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama? Siapa Target Berikutnya?
-
Disiram Air Keras Saat Melerai Tawuran, Juru Parkir di Pulogebang Jadi Korban Kebrutalan Remaja