Suara.com - Pperusahaan arsitek sudah merancang tata kota untuk dihuni manusia di Planet Mars. Kota permukiman itu diberi nama Tempe Mensa, dan diperkirakan akan selesai dibangun tahun 2100.
Menyadur News.com.au, Jumat (26/3/2021), studio arsitektur bernama ABIBOO merilis video rancangan kota mereka di Planet Mars.
Para arsitek perusahaan tersebut merancang kota untuk wilayah di Planet Mars yang disebut Tempe Mensa.
"Kota Nüwa berada di lereng salah satu tebing Mars dengan akses air yang melimpah, yang terletak di Tempe Mensa," jelas ABIBOO di laman daringnya.
"Medan yang curam menawarkan peluang untuk menciptakan kota vertikal yang dimasukkan ke dalam batu, terlindung dari radiasi dan meteorit serta memiliki akses sinar matahari tidak langsung." sambungnya.
Dari gambar yang terlihat di laman resmi mereka, terlihat rancangan rumah yang menyerupai bambu runcing tertanam di dalam batu.
Rancangan tersebut diklaim mampu melindungi manusia dari paparan radiasi dan suhu dingin yang ada di Planet Merah.
Ia menambahkan: "Keberlanjutan, tetapi terutama pembangunan mandiri adalah inti dari desain Nüwa. Untuk menjadi mandiri, pemukiman di Mars harus dapat memperoleh semua sumber daya secara lokal.
"Setelah fase awal yang singkat dengan mengandalkan investasi modal dan pasokan dari Bumi, sistem harus dapat mempertahankan pertumbuhannya hanya dengan sumber daya lokal." jelasnya.
Baca Juga: Planet Mars: Para Peneliti Pecahkan Misteri Hilangnya Air di Planet Merah
Para perancang bekerja sama dengan para ilmuwan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup di planet ini.
"Kami pikir ini dapat dilakukan dari aspek teknis [Yang membutuhkan waktu] lebih banyak tentang memastikan bahwa ada cukup kemauan dan asosiasi dalam komunitas internasional," jelas pendiri ABIBOO Alfredo Muñoz kepada Euronews.
Alfredo memprediksikan jika pembangunan kota di Planet Mars tersebut bisa dimulai pada tahun 2054.
Menurutnya, kemungkinan akan selesai pada 2100 dan pada saat itulah penghuni manusia pertama bisa tiba dan tinggal secara permanen.
Menurut rancangan tersebut, manusia perlu tinggal di rumah pelindung karena radiasi, suhu dingin, dan kekurangan oksigen.
Beberapa orang mengira Planet Mars bisa menjadi terraformed sehingga atmosfer dan lingkungannya lebih mirip Bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2