Suara.com - Tiga presenter radio di Kenya dipecat setelah mempertanyakan apakah perempuan bisa disalahkan ketika menjadi korban penganiayaan.
Mereka membicarakan kasus di pengadilan yang melibatkan seorang laki-laki yang dituduh mendorong seorang perempuan dari lantai 12 sebuah gedung dalam kencan pertama mereka.
Laki-laki dan perempuan itu bertemu lewat Facebook.
Komentar tersebut menimbulkan kemarahan di media sosial. Banyak warganet menuduh para presenter menyalahkan korban (victim blaming).
Otoritas di Kenya mengatakan komentar tersebut membenarkan kekerasan terhadap perempuan, dan menghentikan acara radio itu untuk sementara.
- Menstruasi di sekolah dan dipermalukan, seorang siswi di Kenya bunuh diri
- Pesta dansa khusus perempuan di Kenya, pria dilarang masuk
- Anak 12 tahun menikah dengan dua pria dalam sebulan
Eunice Wangari menuduh Moses Gatam Njoroge mendorongnya keluar dari jendela lantai 12 sebuah gedung dalam kencan pertama mereka, diduga setelah dia menolak ajakan untuk berhubungan seks.
Njoroge menyatakan dirinya tidak bersalah atas dakwaan penganiayaan, dan proses hukumnya masih berjalan di pengadilan.
Pada Rabu lalu, presenter radio Shaffie Weru membahas testimoni kesaksian Wangari dalam acara pagi Homeboyz Radio Lift-Off.
"Kami sedang berbincang seputar Eunice, perempuan berusia 20 tahun yang tahun lalu, ketemu teman kencan di Facebook, pergi kencan pertama dan setelah itu... jadi lumpuh, dia masih pincang karena ternyata cowok yang dia temui di Facebook ini mengundang dia ke sebuah gedung, mereka berkencan di lantai 12".
Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks Setiap Hari? Ini yang Harus Dipertimbangkan!
"Lalu coba tebak apa yang terjadi? Si cowok mencoba merayu... Dia [Eunice] bilang 'yo saya tidak mau, saya bukan orang yang seperti ini' dan kemudian si cowok mendorongnya dari lantai 12 dan sekarang dia pincang.
"Dan saya katakan pada kalian para perempuan... kalian harus jual mahal ya."
Weru kemudian bertanya:
"Menurut kalian apakah chiles [perempuan] Kenya terlalu terbuka, terlalu santai, terlalu gampangan, terlalu ngebet dan karena itu mereka berakhir di situasi seperti itu?"
Klip tersebut dibagikan oleh banyak warga Kenya yang marah karena menganggap Weru menyalahkan korban.
https://twitter.com/BravinYuri/status/1375065223179210754
"Percakapan ini menjijikkan. Bukan begini caranya, bung. Mempermalukan korban itu sama tololnya dengan tindakan [kekerasan] itu sendiri. Jadi lebih baiklah," kata Bien-Aimé Baraza, penyanyi dari grup musik pop Kenya Sauti Sol.
Pada Kamis (25/03), satu pengiklan besar menarik iklannya dari stasiun radio itu.
East African Breweries, yang membuat bir Guinness, berkata dalam sebuah pernyataan bahwa komentar tersebut "menyiratkan dukungan atas tindakan kekerasan berbasis gender terhadap perempuan".
Para presenter juga meminta maaf. Weru mengunggah permintaan maafnya di Instagram Jumat lalu, mengakui dirinya telah "mendukung budaya kekerasan terhadap perempuan yang terus terjadi dan tidak bisa diterima."
https://www.instagram.com/p/CM3eYH7p1VR/
Namun pada Sabtu, Homeboyz Radio memecat ketiga presenternya.
Dalam telaahnya atas masalah ini, Otoritas Komunikasi Kenya mengatakan bahwa acara radio tersebut bersalah atas glorifikasi kekerasan seksual terhadap perempuan.
Pihak berwenang itu menghentikan acara radio Lift-Off selama enam bulan dan mendenda stasiun radio tersebut satu juta shilling Kenya (Rp11,9 miliar).
Komentar bernada misoginis adalah hal biasa di radio Kenya namun ini tampaknya merupakan pertama kalinya presentar radio mendapat hukuman, kata wartawan BBC Rhoda Odhiambo dari Nairobi.
Berita Terkait
-
World App: Peluang Cuan atau Jebakan? Belajar dari Pengalaman Warga Kenya yang Lebih Dulu Daftar
-
Sejarah Puasa Ramadan yang Tak Banyak Diketahui: Dulu Pilih Makan atau...
-
Cek Fakta: Jokowi dan Presiden Kenya Merayakan Terpilihnya Mereka Sebagai Finalis Tokoh Terkorup
-
Sama-sama Jadi Tokoh Paling Korup di Dunia Versi OCCRP, Momen Jokowi Salaman dengan Presiden Kenya Jadi Sorotan
-
Pisau Purba 3 Juta Tahun di Kenya: Bukti Inovasi Awal Manusia?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf