Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku belum ada pembahasan soal politik elektoral 2024 dalam pertemuannya dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (30/3/2021) malam.
Airlangga mengklaim, kedua partai hanya membicarakan kerja sama terkait program Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan transformasi ekonomi Indonesia.
Sementara terkait politik elektoral 2024, Airlangga mengungkapkan hal tersebut baru akan dibahas lebih lanjut.
"Itu akan dibahas lebih lanjut. Yang penting kita kerja samakan untuk pekerjaan pemerintahan ke depan yang membutuhkan dukungan dari pemerintah maupun di Parlemen, itu yang kami bahas agar perekonomian kita tumbuh di atas 6 persen di 2023," tutur Airlangga di DPP Partai Golkar, Selasa (30/3/2021).
Sebelumnya, Suharso mengungkapkan keinginannya menyusun RPJPN 2025-2045 bersama Partai Golkar.
Keinginan itu, diakui Suharso berlandaskan dari masa lalu saat kedua partai menyusun RPJPN 2005-2024.
Keinginan tersebut disampaikan Suharso usai PPP melawat ke DPP Partai Golkar dalam agenda kunjungan politik, Selasa (30/3/2021) malam.
"Sebagaimana kita ketahui, rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah bagian terakhir dari rencana pembangunan jangka panjang 2005-2024 yang sama-sama pada waktu itu dibidani oleh PPP dan Golkar. Jadi, kesamaan sejak membentuk undang-undang itu, kami ingin lanjutkan pada masa yang akan datang," kata Suharso di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (30/3/2021) malam.
Suharso berujar bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui adanya kesamaan-kesamaan antara PPP dan Partai Golkar.
Baca Juga: Usai Gelar Pertemuan Tertutup, PPP dan Golkar Ingin Lanjutkan RPJPN
Satu di antara kesamaan itu, lanjut Suharso, ialah PPP dan Partai Golkar merupakan dua partai yang go public.
"Setidak-tidaknya kedua partai ini adalah partai yang go public, partai yang terbuka, dan bisa dimiliki oleh siapa saja, dan bisa diorkestasi oleh siapa saja, sepanjang bisa diterima oleh partai. Jadi kami punya kesamaan itu dan juga sama-sama di tengah, dan kita juga sama-sama membicarakan hal-hal ke depan. Tetapi tentu ada tahap-tahapannya," kata Suharso.
Sementara itu, Airlangga sebelumnya mengaku sepakat bahwa RPJPN yang berakhir 2024 perlu dilanjutkan 2025-2045.
"Sehingga Partai Golkar dan PPP sepakat untuk membantuk tim sehingga tim tersebut nanti akan mempersiapkan ke arah RPJP 2025-2045," ujar Airlangga.
"Tentu hal-hal lain kita melihat betapa pentingnya keberlanjutan pembangunan, tidak hanya dari program pemerintah tapi juga kesamaan dalam politik Partai Golkar dan PPP sama-sama kita partai nasionalis-religius di tengah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengunjungi kantor DPP Partai Golkar malam ini. Kedatangan Suharso disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan elite partai berlambang beringin di depan lobi.
Berita Terkait
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru