Suara.com - Pengamat Terorisme Universitas Indonesia, Ridwan Habib mengatakan memang ada kesamaan pola dari surat wasiat yang ditinggalkan pelaku teror di Mabes Polri dengan pelalu bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Ia berujar kesamaan tersebut lantaran pelaku memiliki pemahaman yang sama terkait ISIS.
Ridwan menjelaskan kelompok ISIS meyakini harus ikut pada satu pemerintahan tunggal, yakni Daulah Islamiyah yang dipimpin Abu Ibrahim Al Hashimi. Di dalam ideologi kelompok tersebut, kata Ridwan mereka menolak sistem demokrasi dan semua turunannya, termasuk ekonomi liberal, perbankan, sistem kredit, kratu kredit dan sebagainya.
Karena itu di dalam surat wasiat, pelaku mengingatkan agar sistem perbankan yang dianggap riba untuk dijauhi orang-orang terdekat mereka.
"Iya memang dalam konsep ini mereka ini punya satu pemahaman bahwa sistem demokrasi itu haram termasuk semua turunannya ya," kata Ridwan di Kompleks Parlemen DPR, Kamis (1/4/2021).
Ridwan mengatakan dari ideologi yang mereka yakini tersebut, mereka lantas menganggap orang lain termasuk muslim sekalipun yang tidak berbaiat kepada Daulah Islamiyah adalah musuh.
"Betul, pattern sama persis dengan semua yang lain. Karena mereka ini satu, mengakui bahwa ada satu pemilihan tunggal Daulah Islamiyah yang dipimpin Abu Ibrahim al Hashimi dan bagi yang tidak mengikuti itu, mengikuti demokasi, mengikuti negara, mengikuti Pancasila keluar hukumnya dan boleh diperangi," kata Ridwan.
Sebelumnya, pelaku penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) petang, Zakiah Aini (26), menulis surat wasiat yang ditujukan untuk keluarga.
Isi pesan terduga teroris di Mabes Polri tersebut dinilai mirip dengan surat wasiat pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.
Hal itu turut dirasakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
Baca Juga: Surat Wasiat Teroris Bawa-bawa Riba, Pengamat: Pemahaman yang Berbahaya
"Dapat informasi bahwa ada surat wasiat dari pihak bersangkutan. Jadi ini meninggalkan surat, tetapi nanti lengkapnya dari pihak kepolisian," ujarnya dalam program Mata Najwa, Rabu (31/3/2021) malam.
"Rasanya mirip ya, mengingatkan pada orang tua kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian seperti petaha kepada orang tuanya. Jadi mirip seperti yang dibuat oleh pelaku di Makassar," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai