Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengaku dongkol dengan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait kisruh Partai Demokrat.
Pasalnya, banyak yang mencurigai dia membela kubu Moeldoko dan pihak AHY menuding prahara Partai Demokrat diintervensi oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Yasonna Laoly saat berbincang-bincang dalam program Karni Ilyas Club, Jumat (2/4/2021).
"Banyak orang sebelumnya mengira dalam kisruh Partai Demokrat yang akan menang adalah Jenderal Moeldoko. Kenapa, karena beliau orang istana, kepala KSP, dan perkara harus diputuskan Menkumham yang notabenenya adalah pembantu presiden," pantik Karni Ilyas seperti dikutip Suara.com.
Yasonna Laoly merespons dengan menyinggung awal mula munculnya berbagai tudingan itu. Dia menyinggung beberapa politisi Partai Demokrat.
"Saya sudah sampaikan pada saat pak SBY, atau sebelumnya Andi Arief dan orang-orangnya termasuk AHY. Bahkan AHY sebagai Ketua Umum mengirim surat ke istana, kita itu sudah sebetulnya dongkol banget," tegas Yasonna Laoly.
"Dicatutlah nama saya. Dia bilang itu ada (pertemuan) Menkumham dan Moeldoko," tambahnya.
Yasonna Laoly menegaskan, dirinya memang kerap bertemu Istana dengan Moeldoko tetapi tidak pernah membicarakan hal itu.
Menkumham lebih lanjut menjelaskan bahwa penyelesaian prahara Partai Demokrat tentu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Nyanyi Yel-yel Bikin Lapak Pasar Ini Langsung Ramai, Toko Sebelah Insecure
"Saya sudah katakan sesuai peraturan perundang-undangan dan AD/ART partai politik. Dua yang harus dirujuk, UU Nomor 2 tahun 2008 dan UU Nomor 2 tahun 2011 yang merujuk AD/ART partai politik tersebut," katanya.
Meski begitu, Yasonna Laoly menyayangkan kubu AHY sudah ribut terlebih dulu dan menuding-nuding pihaknya melakukan intervensi dan sebagainya.
"Saya katakan, kami akan konsisten, tapi jangan dong belum belum, bahkan belum ada KLB, sudah ribut menuding-nuding kita," tukas Yasonna Laoly.
"Kalau dari sisi gondoknya ya AHY pasti itu. Tudingan-tudingan tak beralasan. Tapi kita mau tunjukkan kita ini netral, makanya saya umumkan, saya menyesalkan tudingan-tudingan intervensi pemerintah," sambungnya.
Tudingan tersebut menurut Yasonna Laoly merupakan bentuk dari ketidakdewasaan dalam mengelola partai politik.
Pasalnya, apabila ada masalah internal partai, terlebih dahulu harus dilakukan konsolidasi menyeluruh.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?