Suara.com - Sebanyak tiga orang warga korban banjir bandang di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur dan sekitarnya, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4/4) WITA dini hari ditemukan dalam kondisi meninggal.
Camat Adonara Timur Damianus Wuran ketika dihubungi dari Kupang, Minggu, menjelaskan korban meninggal ketiga yang ditemukan adalah seorang ibu, sementara proses pencarian korban lain masih terus berlangsung di lapangan.
"Korban yang belum teridentifikasi, baik di Waiwerang dan Waiburak saat ini ada enam orang, tiga orang meninggal dan tiga lainnya dalam proses pencarian," katanya berkaitan dengan dampak bencana banjir bandang yang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya.
Laporan terkini dari pihak BPBD, hingga Minggu siang korban tewas akibat banjir bandang itu mencapai 23 orang. Jumlah itu masih bisa bertambah, mengingat masih ada warga yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan.
Banjir bandang di Waiwerang merupakan salah satu titik dari dua peristiwa banjir bandang di Pulau Adonara, pada Minggu dini hari. Salah satu titik lain banjir serta longsor yakni di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.
Damianus menjelaskan dampak banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya sangat parah akibat aliran lumpur yang membawa serta kayu dan batu besar yang menghantam permukiman warga.
Akibatnya, selain menghanyutkan warga, rumah, kendaraan, dan barang lainnya juga ikut terbawa banjir, serta akses jembatan yang menghubungkan kedua wilayah juga terputus.
"Banjir bandang pertama menghantam wilayah Waiwerang dan muntahannya itu yang lebih parah ke wilayah tetangga di Waiburak," katanya sebagaimana dilansir Antara, Minggu.
Ia mengatakan saat ini proses identifikasi dan pencarian masih berlangsung di lapangan mesikipun dihadapkan ada kondisi akses jaringan telekomunikasi yang sulit dan pasokan listrik yang sudah padam total.
Baca Juga: Korban Tewas Banjir Bandang 23 Orang, Begini Kondisi Terkini Flores Timur
Saat ini, kata dia, dukungan alat berat juga belum dikerahkan ke lapangan karena jumlah yang terbatas sehingga sudah digunakan untuk penanganan banjir dan longsor pada titik lain di wilayah Ile Boleng yang lebih parah.
Pihaknya juga tengah menunggu tim penanggulangan bencana dari kabupaten yang sedang dalam perjalanan dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur untuk bersama mengambil langkah penanganan darurat.
"Sementara ini korban selamat namun hanya dengan pakaian di badan kami identifikasi untuk mendapat penanganan darurat, sedangkan pencarian korban secara mandiri oleh warga masih terus berlangsung," demikian Damianus Wuran.
Berita Terkait
-
Korban Tewas Banjir Bandang 23 Orang, Begini Kondisi Terkini Flores Timur
-
Korban Tewas Banjir dan Longsor Flores Timur Bertambah, Kini Jadi 23 Orang
-
Longsor dan Banjir Bandang di Flores Timur, Puluhan Orang Belum Ditemukan
-
Banjir Bandang Landa Flores Timur, 5 Orang Tewas, Puluhan Rumah Tertimbun
-
Longsor di Flores Timur, 10 Warga Meninggal-Puluhan Orang Hilang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi