Suara.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan, pemerintah melalui BMKG telah memprediksi terjadi siklon tropis Seroja di beberapa wilayah Indonesia.
Hal ini menyusul bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat akibat siklon tropis Seroja.
"Sebetulnya karena anomali cuaca dan anomali iklim yang sebetulnya sudah ada prediksi juga, bahwa akan ada siklon Seroja ya, namanya itu situasi ekstrem," ujar Alue di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur, Jawa Barat, Selasa (7/4/2021).
Alue menilai bahwa terjadi banjir bandang di NTT dan NTB, karena daerah tangkapan air (DTA) yang agak tinggi dan intensitas hujan yang besar. Sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (5/4/2021).
"Jadi saya pikir daerah banjirnya juga daerah DTA yang agak tinggi karena curah hujan besar, jadi terjadi tumpahan air," ucap dia.
Karena itu kata Alue, yang harus dilakukan pemerintah di daerah pasca banjir bandang yakni melakukan pemulihan di daerah pasca.
Alue menuturkan pemerintah kedepan juga harus melakukan vegetasi pohon di daerah tangkapan air (TPA) untuk mencegah bencana banjir bandang dan longsor.
"Tentu salah satu daerah daerah yang mengalami pasca banjir, harus dilakukan pemulihan juga ya, pemulihan daerah-daerah tangkapan air (DTA) lewat vegetasi dan sebagainya supaya ke depan bencana ini bisa kita minimalisir lagi," katanya.
Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana alam banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan siklon yang terkuat dibanding siklon-siklon sebelumnya di Indonesia.
Baca Juga: Diterjang Badai Seroja, Bupati Lembata NTT Tetapkan Status Darurat Bencana
"Siklon Tropis Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi oleh Tropical Cyclon Warning Center BMKG Jakarta yang nampaknya merupakan yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya," ucap Dwikorita usai rapat terbatas melalui video conference dengan Presiden Jokowi, Selasa (6/4/2021).
Berita Terkait
-
Diterjang Badai Seroja, Bupati Lembata NTT Tetapkan Status Darurat Bencana
-
Sejak 2017 Siklon Tropis Selalu Terjang Indonesia, Seroja yang Terdahsyat
-
Ekor Siklon Tropis Seroja Bisa Ancam NTB dan Bali
-
Bali Terancam Cuaca Buruk karena Ekor Siklon Tropis Seroja
-
Mengenal Siklon Tropis Seroja di Timur Indonesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol