Suara.com - Sekolah tatap muka kembali dibuka di DKI Jakarta pada Rabu (7/4/2021), sejumlah guru mengeluhkan penggunaan alat pelindung wajah atau face shield.
Para guru mengaku tidak nyaman menggunakan facesheild karena mengganggu penglihatan dan pengap saat proses belajar mengajar berlangsung.
Rosdiana salah satu guru di SD Negeri 3 Manggarai, Jakarta Selatan mengatakan penglihatan terganggu saat menggunakan face shield apalagi dia memakai kacamata.
“Kendala saya pakai face shield jadi burem penglihatan saya," kata Rosdiana saat ditemui di SD Negeri 3 Manggarai, Rabu (7/4/2021).
Selain mengganggu penglihatannya, menggunakan face shield juga membuatnya merasa pengap dan panas.
Hal yang sama juga dirasakan Rice, yang juga pengajar di SD Negeri 3 Manggarai, karena ketidaknyamanan itu dia sesekali harus mengangkat face sheild yang digunakannya.
“Pengap banget jadi gerah, makanya saya dari tadi kalau sudah enggak ngajar saya angkat faceshield-nya," kata dia.
Rice juga mengatakan saat proses belajar mengajar dia kesulitan untuk memperhatikan para siswanya.
Baca Juga: Tak Takut Corona Meski Anak Sekolah Lagi, Ortu: Mal Gak Apa-apa Tuh Dibuka
“Burem, enggak bisa melirik. Kalau kita pakai face shield enggak kelihatan," ujarnya.
Sementara itu, guru lainnya Supriyanto juga mengungkapkan hal yang sama, namun karena penggunaan alat pelindung wajah ini wajib dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta kata dia, mau tidak mau harus menjalankannya.
“Memang kalau mau jujur seperti itu. Tapi kita mengikuti arahan yang petunjuk dari Dinas Pendidikan," ujarnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, pembelajaran tatap muka di sekolah di wilayah DKI Jakarta kembali dibuka. Setidaknya ada 85 sekolah yang dibuka, dengan jenjang SD, SMP, SMA. Namun karena masih masa pandemi proses belajar mengajar durasinya dibatasi, yakni hanya 3 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal