Suara.com - Dalam lawatannya ke Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 6 dan 7 April 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menunjukkan optimismenya atas perkembangan implementasi kebijakan pendidikan di Kalimantan Timur. Kunjungan kerja Mendikbud menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui sejumlah terobosan Merdeka Belajar yang dihadirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), diantaranya Program Guru Penggerak, Kampus Merdeka, dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) Merdeka.
Selain itu, Mendikbud juga meninjau pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021, seleksi calon guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), serta penerapan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang diumumkan 30 Maret 2021 lalu.
Pada hari pertama kunjungan kerjanya, Mendikbud meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Dome Kota Balikpapan dan berbincang bersama calon Guru Penggerak dan pengajar praktik calon Guru Penggerak angkatan I Kabupaten Penajam Paser Utara dan angkatan II Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Terkait pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 PTK yang ditinjau Mendikbud, ia menekankan, “sudah sejak Januari 2021 satuan pendidikan diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, sedikit sekali sekolah yang melakukan. Padahal anak-anak sudah kehilangan begitu banyak pembelajaran. Sekarang sudah tidak ada alasan untuk tidak melakukan PTM terbatas karena gurunya sudah divaksinasi”.
“Segera lakukan PTM terbatas agar kita bisa mengejar ketertinggalan. Transformasi pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar perlu kita akselerasi,” tekan Mendikbud sambil mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam menerapkan PTM terbatas.
Berbincang dengan para calon Guru Penggerak dan pengajar praktik, Mendikbud mengajak para guru bersama menggerakkan roda pendidikan dari bawah.
“Tidak mungkin inisiatif itu hanya datang dari pemerintah, melainkan juga dari para guru di akar rumput. Dengan begitu, kita bisa segera mencapai visi Ki Hadjar Dewantara,” tutur Mendikbud mengaku selalu takjub dan optimis ketika berdialog dengan semua yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.
Mendikbud menyatakan bahwa akan terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik. Di mana di dalamnya tidak hanya dialokasikan bantuan yang bersifat materil, melainkan juga ada guru penggerak, kepala sekolah penggerak, dan organisasi penggerak.
Harapannya, seluruh unsur penunjang di satuan pendidikan tersebut dapat menciptakan sekolah penggerak. Selain itu, Mendikbud berharap. peserta didik sebagai orientasi dalam pembelajaran di satuan pendidikan, mampu mengembangkan diri sesuai potensi, bakat, dan minatnya.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Minta Sekolah yang Gurunya Telah Divaksin Gelar PTM
Pada hari kedua kunjungan kerja, Mendikbud mengawali kunjungannya ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK) untuk meresmikan Laboratorium Terpadu dan menyerahkan Surat Keputusan (SK) program studi (prodi) baru. Kunjungan kerja berakhir di SDN 025 Penajam Paser Utara (PPU).
“Dengan adanya rencana pembangunan ibukota di Kalimantan Timur, serta melihat begitu banyak aset alami dan industri-industri yang berkembang di daerah Kalimantan Timur, ITK bisa menjadi salah satu percontohan universitas terbaik,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini dapat memicu pembangunan yang Indonesia sentris dan pembangunan SDM unggul di Kalimatan Timur. Meskipun, ia mengingatkan bahwa perlu ada komitmen dan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen untuk terus berinovasi dan mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) semaksimal mungkin.
Mendikbud menaruh harapan yang besar kepada semua perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalimantan Timur untuk bertransformasi dan bergabung dalam berbagai program MBKM.
“Sebagai bagian dari Kampus Merdeka, anak-anak akan mengerjakan proyek-proyek antar mahasiswa dan dosen baik di dalam, maupun di luar kampus. Antar kampus juga bisa menjalin kerja sama yang akan meningkatkan kualitas dan mutu lulusan perguruan tinggi,” urainya.
Ditambah lagi, Mendikbud mengaku senang karena berkesempatan berbicara dengan para penerima KIP Kuliah Merdeka. Kebijakan KIP Kuliah Merdeka yang berlaku untuk tahun 2021 lebih mengedepankan prinsip keadilan. Karena ada peningkatan biaya uang kuliah tunggal (UKT) sehingga calon mahasiswa yang kurang mampu namun berprestasi memiliki kesempatan lebih luas dalam memilih perguruan tinggi. Selain itu, orang tua merasa terbantu dan lebih berani melepas anaknya karena ada peningkatan pada besaran biaya hidup calon mahasiswa.
Berita Terkait
-
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Resmikan Kampus Polnustar di Manganitu
-
Kemendikbud Sebut 50 Persen Siswa Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring
-
Dukung PTM Terbatas, Balikpapan Giatkan Vaksinasi Bagi PTK
-
Kemendikbud Beberkan Cara Sekolah Terapkan Praktik Baik PTM Terbatas
-
Kemendikbud Soroti Kesantunan Pelajar Manfaatkan Media Digital
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Kadiv Propam Minta Maaf Akui Kekurangan Polri, Janji Berbenah Total
-
Kadiv Propam Polri Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka ke Publik
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Labuan Bajo Naik Kelas: Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia
-
Tak Hanya Noel, KPK Kini Kejar Semua 'Tangan' yang Terima Duit Korupsi Kemenaker
-
Pramono Anung Akui Relokasi Pedagang Pasar Barito Tak Berjalan Mulus: Tak Mungkin Semua Senang
-
Sultan Najamudin Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo - Gibran
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
-
Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74, Pesan Menyentuh Ini Jadi Sorotan: Terima Kasih Atas...