Suara.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan peringatan keamanan bahaya terorisme bagi warganya di Indonesia, hal ini disebut sebagai sesuatu yang biasa.
Pengamat Intelijen dan Terorisme Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mengatakan wajar jika Kedubes AS memperingati seperti itu sebab pemberitaan mengenai terorisme tengah meningkat beberapa pekan ini.
"Ini normatif saja, ketika tingkat aksi teror meningkat, kemudian ada rentetan penangkapan dengan berbagai barang bukti, dan ada pernyataan orang yang ditangkap bahwa mereka akan melakukan aksi teror," kata Stanislaus saat dihubungi Suara.com, Jumat (9/4/2021).
Dia berharap masyarakat tidak perlu panik melihat peringatan ini, karena kepanikan menjadi celah kerawanan yang makin memperbesar peluang terjadinya aksi teror.
"Tetap tenang dan percayakan kepada aparat keamanan," ucapnya.
Sebelumnya Kedubes AS mengeluarkan peringatan bahaya terorisme kepada warganya di Indonesia pasca-bom di Makassar dan penyerangan Mabes Polri, berlaku mulai 7 April hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Kedutaan Besar AS menyarankan peningkatan kesadaran keamanan pribadi warga negara AS, terutama di tempat umum (di Indonesia)," tulis Kedubes AS dalam peringatannya.
Setiap WN AS di Indonesia disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan di jalan ramai, area perbelanjaan, tempat ibadah, dan lokasi dengan banyak orang.
Kemudian membekali diri dengan perlengkapan keamanan pribadi, meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan, menghindari demonstrasi atau keramaian, waspada saat berkunjung ke bank atau ATM.
Baca Juga: Kedutaan Besar Amerika : Ada Ancaman Teroris Skala Tinggi di Indonesia
Selanjutnya WN AS dilarang menunjukkan harta benda yang mencolok seperti perhiasan atau jam tangan mahal, jangan menolak upaya perampokan secara fisik, serta memantau perkembangan berita lokal di Indonesia.
Berita Terkait
-
Bahaya Terorisme di Indonesia, Kedubes AS Keluarkan Peringatan
-
Kedutaan Besar Amerika : Ada Ancaman Teroris Skala Tinggi di Indonesia
-
Peringatan Ancaman Teroris, Kedubes AS di Inodnesia: Waspada ke ATM
-
Teror Penembakan di AS Makin Menjadi, Kini di Texas, 1 Tewas dan 4 Luka
-
Kedutaan Besar Amerika di Indonesia Keluarkan Peringatan Ancaman Teroris
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!