Suara.com - Bupati Puncak, Willem Wandik, mengutuk aksi penembakan yang menewaskan guru sekolah dasar di Julugoma, Distrik Beoga, yang dilakukan kelompok bersenjata.
"Aksi penembakan terhadap Oktovianus Rayo (42 tahun), guru sekolah dasar yang tinggal di Kampung Julugoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak (bukan Intan Jaya), Papua, Kamis pagi (8/4) sangat dikutuk karena keberadaan merekalah yang membuat anak-anak bisa membaca, menulis dan berhitung, " tegas Wandik sebagaimana dilansir Antara di Jayapura, Papua, Jumat (9/4/2021).
Bupati yang mengaku berada di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, itu berharap tidak ada lagi guru yang menjadi korban penembakan oleh kelompok bersenjata, termasuk tenaga kesehatan.
"Ini kasus pertama di Puncak selama saya menjadi bupati dan berharap tidak terjadi lagi karena kehadiran mereka yang sangat berjasa memberikan peningkatan kualitas generasi muda," kata Wandik yang mengaku sudah meminta Polres Puncak menyelidiki dan mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Kehadiran kelompok bersenjata sudah termonitor sejak akhir Maret lalu saat terjadi pertikaian atau perang di kampung Julugoma, bahwa sudah ada informasi kehadiran kelompok bersenjata di sana.
Masyarakat diminta melaporkan ke aparat keamanan bila mendengar kehadiran kelompok bersenjata di sekitar wilayahnya dan waspada serta ASN baik itu guru atau tenaga medis yang ada bila situasi tidak memungkinkan segera mengamankan diri ke pos polisi atau TNI yang ada di dekat tempat tinggal guna menghindari terjadinya kasus kriminal.
Hal itu yang harus dimiliki semua masyarakat, apalagi yang bertugas di daerah rawan termasuk di Kabupaten Puncak, kata Wandik.
Almarhum Oktovianus Rayo (42 th) sehari-hari bertugas di SD Jambul, Distrik Beoga, sekitar tiga kilometer dari kampung Julugoma. Hingga berita ini diturunkan jenazah Oktovianus Rayo masih disemayamkan di Puskesmas Beoga, menunggu evakuasi.
Berita Terkait
-
Guru Ditembak Mati KKB, Aparat Pastikan Keamanan di Papua
-
Teror Penembakan di AS Makin Menjadi, Kini di Texas, 1 Tewas dan 4 Luka
-
Polisi dan TNI Buru KKB Penembak Mati Guru SD di Papua
-
Guru SD Tewas Ditembak di Kabupaten Puncak, Guru di Papua Resah dan Takut
-
Guru Ditembak dan Sekolah Dibakar, TNI - Polri Buru KKB di Papua
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong