Suara.com - Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhamad Isnur mengungkapkan ada propaganda untuk menggiring Habib Rizieq Shihab dan Front Pembela Islam (FPI) terlibat dalam aksi terorisme.
Hal itu disampaikannya, menyusul beredar sejumlah video dari para terduga teroris yang menyeret nama Habib Rizieq dan FPI.
“Ada pengiringan propaganda seolah-olah orang ini bersalah banget, untuk mengaitkan FPI sebagai agenda terorisme dan itu menjadi legitimasi untuk menggiring FPI dan Habib Rizieq,” kata Isnur saat ditemui Suara.com di Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (10/4/2021).
Menurutnya, seseorang yang menjadi tersangka atau terdakwa tidak akan mau bercerita secara terang-terangan di hadapan publik.
“Bagi seseorang tersangka atau terdakwa, lazimnya itu adalah tidak menceritakan banyak hal tentang kepentingan dirinya,” ujar Isnur.
“Lazimnya itu kalau maling dia tidak akan panjang lebar bercerita di publik, bagaimana dia maling, tujuan dia mencuri, dan kenal dengan siapa, itu lazimnya seperti itu sebenarnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Isnur pun menyatakan bahwa pola itu sama dengan perkara penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Pada saat itu, kasus ‘sarang burung walet’ muncul ke permukaan publik, yang disebut-sebut untuk mengkriminalisasi dirinya.
“Di dalam kasus novel Baswedan itu praktik rekayasa pembentukan opini sangat banyak sekali. Bukti-bukti dalam hal lain mengkriminalkan Novel Baswedan,” ujarnya.
Baca Juga: Aksi Teror di Indonesia Tak Bisa Dilepaskan dari Jaringan Terorisme Global
Karenanya, kata Isnur tidak mengherankan praktik itu terjadi pada Habib Rizieq. Terlebih mantan pentolan FPI itu sedang duduk dalam kursi pesakitan sebagai terdakwa atas sejumlah kasus yang menjeratnya.
“Dalam hal ini kan HRS seperti musuh negara seolah-olah ya, jadi dimungkinkan proyek-proyek seperti itu. Makanya buzzer punya korelasi, biasanya kalau ada berita ini didukung oleh buzzer atau media-media tertentu. Operasi itu menjadi biasa dilakukan,” kata dia.
Kendati demikian, Isnur tidak dapat memastikan, apakah memang ada operasi khusus untuk menggiring Habib Rizieq dan FPI terlibat aksi terorisme.
“Tapi saya tidak bisa memastikan, apakah ini ada rekayasa atau apa. Tapi di dalam banyak kasus, terjadi hal yang sama. Kasusnya anak Anarko, kasusnya Novel Baswedan. Jadi itu sepanjang sejarah yang kalau mau kita baca, memungkinkan adanya itu,” katanya.
Diketahui, beredar sejumlah video yang berisi pengakuan dari para terduga terduga teroris. Dalam video itu mereka mengaku sebagai simpatian FPI dan Habib Rizieq Shihab.
Salah satunya, pengakuan dari terduga teroris bernama Andriawan alias Maliq. Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik dia mengaku sebagai simpatisan FPI dan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta