Suara.com - Nur (38), warga Jalan Mahoni, Bungur, Senen, Jakarta Pusat menceritakan detik-detik wafatnya pimpinan kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden pada Jumat (9/4/2021) lalu.
Menurut Nur, pada hari Jumat itu terdapat kejadian Lia Eden dikabarkan sempat pingsan. Para pengikut yang sedang berada di rumah Lia Eden pun langsung berniat membawa ke Rumah Sakit.
"Kabarnya pingsan sih ya, jatuh gitu. Terus langsung dibawa ke Rumah Sakit," ujar Nur di lokasi, Minggu (11/4/2021).
Setelah itu ambulans pun datang untuk memberikan pertolongan pada Lia Eden. Namun pihak ambulans ditolak karena Lia Eden akan dibawa menggunakan mobil pribadi.
"Ambulans sudah datang. Tapi enggak mau. Maunya dibawa pakai mobil pribadi. Ya akhirnya jalan dah tuh," kata Nur.
Tidak dirincikan pihak yang menolak menggunakan ambulans dari pengikut atau keinginan Lia Eden sendiri. Setelah dibawa ke Rumah Sakit, Lia Eden dikabarkan sudah tak bernyawa.
"Kan hari itu juga ya meninggalnya," pungkasnya.
Anak Cekcok dengan Pengikut
Sempat terjadi cekcok mulut antara pengikut sekte Salamullah dengan pihak keluarga almarhumah Lia Aminuddin atau Lia Eden. Bahkan, buntut dari adu mulut itu, pihak keluarga sempat memanggil aparat kepolisian.
Baca Juga: Wafat, Tak Ada Penampakan Karangan Bunga Berduka di Kerajaan Lia Eden
Diduga keributan itu lantaran keluarga dilarang pengikut melihat jenazah Lia Eden
Fakta itu diungkap Ranti, warga Jalan Mahoni nomor 30, Bungur, Senen, Jakarta Pusat yang menjadi saksi mata perselisihan kedua pihak itu.
Ranti mengatakan, keribuan itu terjadi tepat di depan rumah duka setelah Lia Eden wafat atau pada Sabtu (10/4/2021) kemarin.
"Pas Sabtu sih, keluarganya datang mau lihat jenazah buat yang terakhir kayaknya ya. Enggak di-bolehin sama pengikutnya yang di dalam," ujar Ranti di lokasi, Minggu.
Ranti menyebut saat itu anak lelaki Lia Eden yang datang ke rumah tempat berkumpulnya kelompok Salamullah. Ia sempat adu mulut dengan pengikut.
"Ya di depan rumah itu (cekcok). Enggak banyak sih tapi satu doang anaknya yang cowok," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka