Suara.com - Wakil Rektor I Universitas Negeri Padang (UNP) Refnaldi menegaskan peserta yang terlambat hadir pada pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tidak diizinkan ikut ujian susulan.
"Kami tidak akan ada penambahan sesi atau hari ujian karena waktu kita juga terbatas dan termasuk pelaksanaan koreksi ujiannya secara nasional sudah dijadwalkan dengan begitu ketat," katanya di Padang, Senin (12/4/2021).
Bagi yang berhalangan hadir mengikuti ujian, pihaknya akan mengoordinasikan dengan panitia pusat dengan mempertimbangkan jenis halangannya.
"Kami lihat dulu apa alasan mereka tidak bisa hadir. Kalau halangan mereka hanya karena terlambat, itu tidak bisa diterima, kemudian yang tidak hadir ujian hari ini kemudian dia datang melapor, itu juga tidak bisa kami maklumi," ujarnya.
Jika memang berhalangan untuk hadir ujian, katanya, pelaporannya mesti jauh-jauh hari dengan alasan, seperti terindikasi positif COVID-19 atau sakit berat.
"Itu bisa dikoordinasikan lagi untuk tindak lanjutnya," katanya.
Refnaldi menyebutkan peserta UTBK tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari 17.740 peserta meningkat menjadi 18.095 peserta.
Secara lebih rinci, peserta Saintek sebanyak 6.538 orang, Soshum sebanyak 9.056 orang, sedangkan kelompok ujian Campuran (Saintek dan Soshum) sebanyak 2.501 orang. Selain itu ada Tes Potensi Skolastik untuk mengukur kemampuan kognitif.
Untuk kelancaran UTBK, UNP menugaskan 1.743 pengawas dari unsur dosen dan tenaga kependidikan. Pengawas tersebut akan dikoordinir oleh 100 penanggung jawab lokasi.
Baca Juga: Sempat Dicibir Jadi Gelandangan, Pria Ini Sukses Dapat Beasiswa Tembus UGM
Selain itu, tahun ini UNP juga melayani delapan peserta berkebutuhan khusus, satu di antaranya tunanetra dan tujuh orang tunadaksa.
Untuk memfasilitasi peserta berkebutuhan khusus, UNP telah menyediakan pengawas khusus dari jurusan Pendidikan Luar Biasa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNP.
Pusat UTBK UNP menyediakan 910 komputer dan 111 komputer cadangan, 55 komputer pengawas yang tersebar di 55 laboratorium komputer di 10 lokasi di UNP.
Untuk pelaksanaan protokol kesehatan, UNP menugaskan sebanyak 33 orang Satgas COVID-19 yang bertanggung jawab dalam penerapan disiplin prokes.
UNP juga melibatkan 34 tenaga keamanan yang terdiri atas unsur satpam, dosen, tenaga pendidik dan dua polisi per hari dari Polsek Padang Utara untuk menjamin keamanan lokasi ujian. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram