Suara.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi, mengungkapkan kondisi terkini pengungsian korban banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja. Mereka sangat membutuhkan obat-obatan dan pendampingan psikologis.
Josef mengatakan saat ini banyak para pengungsi dan anak-anak yang mengalami sakit namun tidak tampak secara langsung, sehingga membutuhkan stok obat agar pengungsian tetap sehat.
"Bantuan obat-obatan terhadap mereka yang sampai sekarang kami sendiri belum tahu mereka mengalami sakit atau tidak, tapi kami yakin mereka mengalami sakit," kata Josef dalam jumpa pers virtual, Senin (12/4/2021).
Selain itu, para pengungsi khususnya anak-anak sangat membutuhkan pendampingan psikologis agar tidak trauma akibat bencana alam tersebut.
"Bagi anak-anak sekolah, anak kecil, kita sangat membutuhkan untuk konseling supaya tidak trauma, kami berterima kasih untuk Mensos dan organisasi masyarakat yang membantu, menghibur, memberikan konseling kepada anak yang mengaami bencana supaya tidak trauma," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyebut proses pencarian korban hilang masih terus dilakukan.
Josef berharap korban bisa segera dievakuasi agar jasadnya jika memang meninggal dunia tidak menjadi penyakit bagi lingkungan.
"Yang mendesak sekarang adalah untuk mencegah tempat yang masih ada jenazah, yang 45 orang ini menjadi hama baru atau menyebar penyakit baru, kami membutuhkan bantuan dari siapa saja," tutur Josef.
Diketahui, badai siklon tropis Seroja sudah menggenangi 11 kabupaten dan 1 kota di NTT yang merupakan provinsi kepulauan.
Baca Juga: Takut Covid-19, Perempuan Hamil Korban Banjir NTT Mengungsi di Kebun
Antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Alor.
Selanjutnya, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Hingga Senin (12/4/2021) tercatat sudah ada 179 jiwa meninggal dunia, 45 orang masih hilang, 268 orang luka-luka, dan 7.462 jiwa masih mengungsi.
Kerugian materiil yang tercatat sejauh ini 57.040 rumah terdampak (16.608 rusak berat, 10.381 rusak sedang, 33.183 rusak ringan), 4.767 rumah terendam, 1.652 fasilitas umum terdampak dan 5 jembatan putus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru