Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa salah jika ada yang mengatakan sistem demokrasi sebagai sesuatu yang sesat.
Berbicara saat menghadiri Tadarus Demokrasi bertajuk Relasi Agama dan Demokrasi secara virtual, Sabtu (17/6/2021), Mahfud mengakui masih ada kelompok dalam agama yang menyatakan demokrasi sebagai thaghut dan sesat.
"Ada sekelompok agama yang menyatakan memilih demokrasi itu salah, memilih demokrasi itu thaghut, memilih demokrasi itu sesat," ujar Mahfud.
Menurutnya pandangan tersebut salah. Mahfud menegaskan bahwa tidak ada yang salah ketika memilih sistem demokrasi.
"Mereka salah. Enggak ada kesalahan orang memilh demokrasi," kata dia.
Kendati demikian kata Mahfud ada juga orang yang menggunakan demokrasi untuk mencari keuntungan dan pembenaran ketika melakukan kesalahan seperti berbuat korupsi.
"Tapi ada yang menggunakan demokrasi untuk mencari keuntungan sendiri," ucap Mahfud.
Ia pun mengungkapkan bahwa agama tak menyuruh untuk berdemokrasi, melarang memilih autokrasi. Namun agama memerintahkan umatnya untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam sistem negara apapun.
"Apa hubunganya dengan agama? Agama tak menyuruh kita memilih demokrasi, agama tidak melarang memilih otoritarian, tapi agama menyuruh meletakkan nilai-nilai kebaikan ke dalam sistem apa pun yang kita ambil," kata dia.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Pemilik Utang BLBI Segera Bayar: Kami Punya Catatannya
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan bahwa agama itu netral. Agama kata Mahfud juga mempersilahkan urusan sistem pemerintahan kepada manusianya.
"Agama Islam misalkan, silahkan saja mau mendirikan demokrasi mau apa pun. Oleh sebab itu di negara-negara Islam kan ada demokrasi, republik kerajaan dan sebagainya. Karena memang agama itu menyerahkan urusan sistem pemerintahan, itu dalam hidup prinsip bernegara itu diserahkan kepada manusia, agama tidak mengajarkan," tegas dia.
Berita Terkait
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?