Suara.com - Direktur Eksekutif Walhi Nusa Tenggara Timur (NTT) Umbu Wulang T Paranggi menilai pemerintah daerah baik kabupaten/kota dan provinsi masih gagap melakukan penanganan bencana Siklon Tropis Seroja di NTT.
Umbu berujar pemda juga tidak tanggap dalam melakukan mitigasi bencana. Padahal, kata dia sebelumnya BMKG telah melakukan peringatan dini pada akhir Maret 2021 dan diperkuat lagi pada 3 April 2021.
"Artinya kami melihat bahwa pemerintah daerah memang tidak tanggap untuk melakukan mitigasi di dalam proses peringatan yang diberikan BMKG," kata Umbu dalam diskusi daring, Minggu (18/4/2021).
Sementara itu terkait gagapnya pemerintah daerah dalam penanganan bencana, dilihat Umbu dari tidak adanya posko bencana di awal-awal penanggulangan yang didirikan dari pemda melalui BPBD. Adapun imbas dari lambatnya penanganan itu, Kepala BPBD NTT dicopot.
Selanjutnya, kata Umbu penetapan status darurat bencana juga tidak dilakukan segera pada awal bencana. Padahal penetapan darurat bencana dibutuhkan agar semua peluang untuk menanggulangi dampak dari bencana bisa dikerahkan, tetapi itu tidak dilakukan.
"Ketika tekanannya makin tinggi baru kemudian mereka menetapkan status darurat bencana," ujar Umbu.
Umbu menyoroti juga ketidakhadiran pemerinrah pada fase awal bencana untuk melakukan evakuasi. Evakuasi lebih banyak dilakukan secara mandiri oleh warga.
"Jadi lebih banyak warga tolong warga. Negara hampir tidak hadir di dalam proses itu," tuturnya.
Umbu mengatakan gagapnya penanganan bencana juga terlihat dari tidak adanya peringatan secara menyeluruh ke daerah-daerah rawan terkena dampak bencana. Ditambah tidak adanya penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam penanganan korban bencana.
Baca Juga: Tercatat 152 Rumah Warga Hanyut Terseret Banjir Bandang di Kupang
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional