Suara.com - Enam orang remaja dari dua RW di Kelurahan Kebon Baru, yang terlibat perkelahian di depan kantor Karang Taruna pada Sabtu (17/4/2021) lalu akhirnya dipulangkan polisi ke orang tua mereka masing-masing.
Mereka sempat menginap satu malam di kantor polisi setelah tertangkap gegara perkelahian satu lawan satu hingga berujung aksi pembacokan terhadap remaja bernama Faisal. Meski demikian, pelaku pembacokan tersebut hingga kini belum tertangkap.
Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP Agus Herwahyu Adi mengatakan keenam orang itu dilepaskan pada hari ini. Diketahui enam orang yang berasal dari RW 1 dan RW 2 Kelurahan Kebon Baru itu diamankan di Polsek Tebet sejak Minggu (18/4) dini hari.
“Keenam orang itu telah dikembalikan ke orang tuanya, dengan catatan telah membuat surat pernyataan, sidik jari dan lain-lain,” kata Agus saat dihubungi Suara.com, Senin (19/4/2021).
Agus memastikan pemeriksaan keenam bukan kapasitas mereka sebagai terduga pelaku pembacokan terhadap korban Faisal.
“Yang diperiksa bukan pelaku dari korban yang dibacok dan sedang dirawat di Rumah Sakit. Jadi rentetan beda lagi,” kata Agus.
Kata Agus peristiwa bentrok antara warga RW 1 dan RW 2 bukan yang pertama kalinya, sudah terjadi berulang-ulang kali. Karenanya dia mengatakan, atasannya marah besar atas peristiwa itu.
"Karena kejadiaan sudah berulang dan pimpinan sudah marah, sampai kapan coba tidak pernah akur," kata Agus.
Seperti pemberitaan sebelumnya, pada Sabtu (17/4/2021) malam terjadi keributan antar warga RW 1 dan RW 2 Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Akibat peristiwa itu, Faisal remaja yang sedang tugas ronda menjadi korban pembacokan sehingga mengalami luka para di bagian punggung belakang.
Baca Juga: Berawal Teman Diajak Duel di Depan Karang Taruna, ABG di Kebon Baru Dibacok
Berawal Duel di Depan Karang Taruna
T, salah satu saksi mengatakan peristiwa itu terjadi di depan kantor Karang Taruna yang berada di RW 1. Sepengetahuannya kejadian itu berawal dari permasalahan pribadi antara warga berinisial R dari RW 2 dengan warga berinisial A dari RW 1.
"Awalnya si A memang ada dendam dengan dengan dengan R. Saat R pulang kerja, si A sudah beberapa kali nantangin buat berantem," kata T saat ditemui Suara.com di kawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/4/2021).
Tantangan untuk berkelahi itu ternyata disampaikan A beberapa kali di sejumlah tempat, beberapa jam sebelum kejadian, yakni di Jalan Otista dan di Jembatan Kampung Melayu. Namun, R enggan menanggapinya.
Hingga akhirnya, kata T R mendatangi A untuk mengklarifikasi permasalahan antara mereka berdua.
"Saya dengarnya, R datangi A dengan maksud bertanya apa sebenarnya permasalahan antara mereka dua. Yang saya juga dengar kalau si A itu ada dendam pribadi dengan R, tapi saya nggak tahu apa," jelas T.
Pada saat mediasi antara keduanya, akhirnya R bersedia menerima ajakan A untuk berkelahi satu lawan satu.
"R awalnya berantam dengan A, dan A kalah saat itu. Tapi karena kalah akhirnya dilanjutkan kembali dengan temannya A, tapi saya enggak tahu namanya. Nah temannya si A ini ternyata kalah juga," jelas T.
"Karena sudah kalah si A sudah minta maaf tuh sama si R, dan saat itu R uda putar badan buat balik," sambung T.
Ricuh hingga Korban Dibacok
Namun, saat R dan sejumlah temannya yang berjumlah sekitar lima orang putar balik, ada seseorang dari kubu A melempar gelas ke arah mereka.
"Saya maju ke depan tuh, mencoba untuk melarang karena mereka sudah damai tuh kan, tapi dari mereka yang baru datang itu komporin, suda ributan saja lagi, ada ngomong gitu," jelas T.
Karena suasana sudah tidak kondusif, bentrok pun tak terhindarkan, hingga Faisal yang saat itu sedang bertugas jaga malam di RW 2 mendengar ada keributan, kemudian mendekat ke arah Kantor Karang Taruna di RW 1.
"Karena dia mungkin dengar ada keributan akhirnya Faisal datang tuh. Dan sebelumnya saya juga sudah melihat ada seseorang membawa senjata celurit di dalam tas," jelas T.
Karena melihat kondisi luka yang cukup para, Faisal akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit terdekat namun ditolak , hingga dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapatkan perawatan.
Sampai saat ini dari informasi yang diperoleh T, Faisal masih menjalani perawatan intensif di sana. Bahkan kata Roni, keluarga Faisal sempat menginformasikan Faisal membutuhkan darah.
"Dari informasi yang saya dapat, Faisal masih dirawat sempat butuh darah juga," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Menghilang Usai Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Muncul, Janji akan Jadi Pribadi yang Berbeda
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG
-
Kronologi Cucu Mahfud MD Keracunan MBG hingga Dirawat 4 Hari di RS: Ini Menyangkut Nyawa!
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!
-
Dua Cucu Mahfud MD Tumbang Keracunan MBG, Satu Dilarikan ke RS 4 Hari
-
Bobby Nasution Viral Suruh Truk Aceh Ganti Pelat BK, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan