Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak menutup kemungkinan adanya warga yang berbohong saat membuat Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM). Namun jika memang terjadi, maka Pemprov tak bisa berbuat banyak.
SIKM ini rencananya akan menjadi syarat perjalanan ke luar kota di tengah larangan mudik. Jika memang mendesak, maka masyarakat dibolehkan bepergian dengan menggunakan SIKM itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan untuk membuat SIKM maka caraanya adalah dengan mengurusnya ke kantor Kelurahan. Nantinya pemohon harus menjelaskan alasan kenapa perlu ke luar kota. Namun jika berbohong saat menjelaskan alasannya, Syafrin menyebut pihaknya tak bisa mendeteksi karena tak memiliki alatnya juga.
"Kami tidak menyiapkan alat deteksi kebohongan. Kalau bohong tentu itu sulit dideteksi," ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021).
Kendati demikian, Syafrin menyebut pihaknya masih berupaya mengetatkan syarat yang mesti dilakukan ketika mengurus SIKM. Misalnya jika alasan sakit, maka harus memiliki surat keterangan dari dokter.
"Begitu ada yang mengajukan SIKM karena ada yang sakit, keperluan melahirkan, tentu ada bukti dari domisili warga yang sakit. Mereka akan melampirkan surat dari rumah sakit setempat bahwa yang akan dibesuk ini dalam kondisi sakit," kata Syarfin.
Karena masih ada kemungkinan berbohong, Syafrin berharap pada kejujuran dan rasa tanggung jawab warga yang mengajukan SIKM. Selain itu jika tidak mendesak, maka ia menyarankan lebih baik tetap di rumah saja.
"Diharapkan kehadiran yang bersangkutan ke tempat tujuan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Biasanya seperti itu. Tentu kita berprasangka baik bahwa memang itu untuk keperluan mendesak," pungkasnya.
Baca Juga: Aturan SIKM DKI Diterapkan Lagi, Ini Kelompok Masyarakat yang Boleh Mudik
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?