Suara.com - Satu kasus virus corona telah dilaporkan di base camp di sisi selatan Gunung Everest di Nepal. Menyadur DW Jumat (23/04), seorang pendaki positif COVID-19 diterbangkan ke rumah sakit di Kathmandu.
Hal ini dimuat dalam majalah Outside, di mana hal ini memaksa timnya di base camp untuk menjalani karantina.
Pendaki yang terinfeksi adalah seorang Norwegia, yang mengatakan dia yakin dia mungkin tertular virus saat melakukan perjalanan ke base camp.
Laporan lain menunjukkan sebanyak tiga pendaki mungkin telah terinfeksi.Kementerian Pariwisata Nepal menyebut laporan tersebut sebagai "rumor" yang sedang diselidiki.
Dengan nada optimis, kementerian mengatakan telah mengeluarkan 377 izin pendakian Gunung Everest per 21 April.
Ini hanya empat izin lebih sedikit daripada yang dikeluarkan pada 2019, ketika foto pendaki yang mengantri di punggungan puncak menjadi berita utama di seluruh dunia.
Sejak merebaknya pandemi virus corona, sekitar 285.000 infeksi telah terdaftar di Nepal, negara dengan populasi sekitar 30 juta. Lebih dari 3.000 orang di Nepal telah meninggal karena COVID-19.
Namun, jumlah kasus yang tidak dilaporkan kemungkinan akan jauh lebih tinggi karena kapasitas pengujian yang rendah di negara bagian Himalaya.
Pada pertengahan Maret, pemerintah di Kathmandu melonggarkan pembatasan masuk. Sejak itu, wisatawan hanya diminta menunjukkan sertifikat vaksinasi atau tes PCR negatif.
Baca Juga: Infeksi Pertama Covid-19 Terdeteksi di Gunung Everest
Jika tes lain yang dilakukan di bandara di ibu kota Nepal juga negatif, pengunjung dapat masuk dan bergerak dengan bebas di negara tersebut.
Mengenakan masker wajib dilakukan di base camp Gunung Everest, dan para pendaki juga diperingatkan untuk selalu menjaga jarak fisik dari semua orang lain setiap saat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?