Suara.com - Komisi I DPR berencana memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan masing-masing kepala staf tiga matra untuk rapat dengar pendapat. Rapat tersebut membahas tentang alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani mengatakan akan ada banyak hal yang dibahas seputar alutsista, apalagi seiring peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Menurutnya, rapat sekaligus membahas mengenai dugaan adanya keterlibatan mafia alutista berinisial M.
Meski diakui Christina dirinya belum pernah mendengar perihal sosok mafia tersebut, besar kemungkinan hal itu juga akan menjadi pokok bahasna dalam RDP ke depan.
"Saya belum mendengar. Nanti akan kami tanyakan di raker kebenarannya," kata Christina dihubungi, Senin (26/4/2021).
Sebelumnya dalam sebuah diskusi daring pada Minggu (25/4), Anggota Komisi I Fraksi Nasdem Muhammad Farhan juga mengaku tidak pernah mendengar terkait mafia yang dimaksud.
"Kalau dari hasil dokumen panja memang tidak ada satupun kata mafia di dalamnya," ujar Farhan.
Mafia Alutsista Inisial M
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie sebelumnya mengungkapkan ada mafia dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI. Keberadaan mafia itu pula yang menambah persoalan sistem pertahanan di Indonesia.
Baca Juga: Pesan Haru Kru KRI Nanggala 402: Kalau Suami Menyelam, Anggap Sudah Mati
Meski tidak menyebutkan secara detail, Connie sempat menyebut inisial M sebagai salah seorang mafia yang dimaksud.
"Mister M, (sebut) Mister M saja," kata Connie dalam diskusi daring pada Minggu (25/4/2021).
Nama mister M yang disebut sebagai mafia alutista TNI itu mencuat bersamaan dengan tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali. Dalam insiden itu 53 kru kapal selam dinyatakan gugur.
Awalnya, Connie bercerita tentang kerja sama antara Korea Selatan dengan Indonesia terkait pembuat pesawat tempur. Kerja sama itu berbalut Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Namun belakangan diketahui KFX-IFX terancam gagal.
Dari pernyataannya, Connie sebenarnya sudah tidak terlalu kaget apabila kerja sama itu menemui jalan buntu. Pasalnya sejak awal ia mengaku sudah menentang proyek itu. "Mundur dari tahun 2009, ada dokumen gak bisa bohong. Saya menentang ini, gak masuk akal saya," ujar Connie.
Menjadi pertanyaan di benak Connie, yakni bagaimana mungkin membangun sebuah kerja sama pesawat tempur yang hasil baru selesai 18 tahun kemudian. Apalagi Indonesia hanya memiliki hak 20 persen atas teknologi dari kerja sama dengan Korsel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak