Suara.com - Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan total 753 orang yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Myanmar selama 1 Februari-25 April 2021.
Kelompok masyarakat sipil tersebut mengungkapkan tambahan dua orang yang tewas pada Minggu dan didokumentasikan pada Senin.
Dalam laporannya pada Senin dini hari, AAPP menyampaikan, 3.441 orang kini ditahan, di mana 79 orang di antaranya dijatuhi hukuman.
"Hari ini (26 April 2021) menandai 85 hari sejak percobaan kudeta dan lebih dari 700 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, terbunuh, dan banyak yang terluka," kata AAPP dalam keterangannya, Senin dini hari.
Menurut AAPP, pasukan junta melakukan penangkapan, pemukulan, serta pembunuhan ketika memasuki sebuah desa sehingga penduduk setempat terpaksa mengungsi.
AAPP mengungkapkan, ribuan penduduk dari sekitar 20 desa di Kotapraja Kani dan Yinmabin, wilayah Sagaing, telah mengungsi karena tindakan pasukan junta tersebut.
Pasukan junta, kata AAPP, kini turut menindas kelompok LGBTIQ, di mana seorang perempuan transgender dipukuli saat ditangkap di daerah Yangon, pada 24 April 2021.
AAPP melaporkan, pasukan junta memaksa perempuan transgender tersebut memakai Longyi atau pakaian tradisional Myanmar sambil mengejeknya.
“Kami khawatir LGBTIQ tidak hanya akan didiskriminasi, tetapi juga diperlakukan lebih buruk dari orang lain saat penangkapan,” ungkap AAPP.
Baca Juga: Tuntut Pembebasan Tahanan Politik, Aktivis Myanmar Kritik Hasil KTT ASEAN
AAPP berpandangan, situasi krisis di Myanmar akan semakin parah apabila tindakan efektif tidak segera diambil.
“Kedamaian akan tetap sulit dicapai tanpa demokrasi. Harus ada fokus untuk mengalahkan kediktatoran di Burma,” tutur AAPP. (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
-
Tuntut Pembebasan Tahanan Politik, Aktivis Myanmar Kritik Hasil KTT ASEAN
-
KTT ASEAN Buat Konsensus terkait Myanmar, Australia Siap Beri Dukungan
-
Muslim Myanmar Jalani Bulan Ramadhan dalam Bayang-bayang Ketakutan
-
Viral! Massa 'Gowes for Democracy' Tuntut Junta Myanmar Diadang Polisi
-
KTT ASEAN Serukan Diakhirinya Kerusuhan di Myanmar, Junta Sambut Baik
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG