Suara.com - Presiden interim United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP Benny Wenda mengecam pernyataan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat lain, yang meminta militer Indonesia memberantas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Melalui pernyataan tertulis kepada Suara.com, Rabu (27/4/2021), Benny Wenda mempertanyakan kembali julukan penjahat dan teroris yang disematkan kepada TPNPB.
"Siapa yang menginvasi negara kami, Papua? Siapa yang membunuh lebih dari 500.000 pria, wanita dan anak-anak?" kata Benny Wenda.
Benny juga memprotes pernyataan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang mendesak pemerintah untuk "Menghancurkan KKB dulu. Kita akan membahas masalah hak asasi manusia nanti".
"Ini adalah mentalitas yang menyebabkan penyiksaan dan pembunuhan Pastor Yeremia Zanambani tahun lalu. Sikap ini yang mengakibatkan tiga pria dipukuli hingga meninggal di rumah sakit pada Februari. Itu sebabnya Amnesty Indonesia sudah mengutuk pembicara tersebut."
Dalam rilisnya, disebut bahwa orang-orang mulai meninggalkan desa dalam 24 jam terakhir karena ketakutan. Ia mendesak pemerintah untuk segera menarik pasukan juga helikopter dari Papua Barat karena menimbulkan tekanan pada wanita dan anak-anak.
"Pasukan Anda adalah teroris, mengintimidasi dan melecehkan orang-orang Papua Barat di setiap sudut jalan. Anda harus mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia masuk ke Papua Barat, sesuai permintaan 84 negara internasional, untuk menunjukkan kepada dunia apa yang sebenarnya terjadi di lapangan."
Sebagai penutup, Benny Wendamengundang Presiden Jokowi untuk duduk bersama sebagai - presiden dengan presiden - untuk mencari jalan keluar menyelesaikan konflik.
"Kekuatan militer tidak dapat menyelesaikan masalah berusia 60 tahun ini; hanya referendum yang dimediasi internasional yang bisa. Untuk kebaikan rakyat saya dan untuk kebaikan rakyat Anda, mari kita duduk dan menemukan solusi yang adil yang akan bertahan selamanya."
Baca Juga: OPM Diusul Masuk Daftar Teroris, Benny Wenda: Indonesia yang Teroris
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BGN Awasi Ketat Dapur MBG, Kini SPPG Wajib Setor Foto dan Video Operasional
-
Indonesia dan Brasil Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo