Suara.com - Stasiun Karet menjadi stasiun alternatif bagi para penumpang menyusul peniadaan sementara layanan naik-turun penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang. Memasuki waktu sore, jumlah penumpang yang berada di stasiun yang dekat dengan TPU Karet itu makin membludak.
Pantauan Suara.com pukul 17.30 WIB, jumlah penumpang paling banyak terdapat di peron 2 dengan tujuan Stasiun Manggarai - Pasar Minggu - Depok - Bogor. Sementara itu, di peron 1 dengan tujuan Stasiun Tanah Abang - Angke - Duri, jumlah penumpang masih terbilang sedikit.
Diketahui, Stasiun Karet hanya mempunyai satu akses keluar dan masuk bagi para penumpang -- tepatnya di dekat peron 1. Tak hanya itu, loket penjualan karcis juga berada di sana.
Guna mengantisipasi kerumunan di pintu keluar, petugas memberi sekat bagi penumpang yang hendak keluar maupun masuk. Melalui pengeras suara, petugas memberi imbauan agar bergerak ke sisi kiri.
"Yang keluar ambil kiri, yang keluar ambil kiri," teriak salah satu petugas, Senin (3/5/2021) sore. Tak hanya itu, Petugas Keamanan Dalam (PKD) juga dikerahkan untuk mengatur sisi luar Stasiun Karet.
Pasalnya, jumlah orang-orang yang berada di sisi jalan Stasiun Karet jumlahnya makin banyak. Terlihat pula petugas TNI turut membantu mengatur orang-orang sore ini.
Penumpang Bingung
Dedi (28) warga yang tinggal tak jauh dari Pasar Tanah Abang baru saja bertolak dari kawasan Cikini. Ketika hendak pulang ke Tanah Abang, ternyata layanan naik-turun penumpang di Stasiun Tanah Abang sudah berlaku.
"Saya turun di Karet karena imbas KRL tidak berhenti di Tanah Abang. Infonya sore pemberlakuannya ya. Saya pulang pas banget jam tutupnya itu, jadi KRL tidak berhenti," ungkap Dedi saat dijumpai di Peron 2 Stasiun Karet, Senin sore.
Baca Juga: Sore Ini, Stasiun Tanah Abang Masih Dipadati Warga Pemburu Baju Lebaran
Atas hal itu, Dedi harus merogoh kocek lebih untuk ongkos menuju rumahnya. Meski merasa tidak terganggu, Dedi hanya menyayangkan waktu yang terbuang karena harus menempuh rute lain hari ini.
"Muter-muter sih jadinya ya. Harusnya bisa efisien, bisa lebih cepat sampai. Jadi harus muter lagi lewat jalan raya, belum lagi macetnya," sambungnya.
Sebelumnya, Pasar Tanah Abang mengalami lonjakan pengunjung hingga mencapai 100 ribu orang. Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberlakukan sistem buka tutup pasar, jika sudah penuh 50 persen pengunjung tidak boleh masuk gedung.
Penutupan pasar juga akan dibagi menjadi dua waktu, yakni pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB sehingga alur pengunjung keluar tidak bersamaan.
"Mulai sore ini pasar akan ditutup dibagi ada yang jam 4 dan jam 5 untuk menghindari keluar bersamaan," kata Anies Minggu (2/5/2021) kemarin.
Anies juga sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) agar KRL tidak mengangkut penumpang dari pada pukul 15.00 - 17.00 WIB untuk menghindari penumpukan di Stasiun Tanah Abang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan