Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan perencanaan pembangunan di tingkat pusat dan daerah harus mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Hati-hati kita jangan hanya menjadi pengguna, kita jangan hanya menjadi smart digital users. Tetapi kita harus mampu mencetak smart digital spesialist, mencetak para teknologi yang handal, yang mampu bersaing, yang kompetitif dan harus mengembangkan smart digitalpreneur yang mengembangkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja di dalam negeri," kata Jokowi dalam peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Untuk menghadapi kompetisi dunia yang semakin ketat, kata Jokowi, kecepatan dan ketepatan merupakan fondasi penting untuk dapat bersaing dengan negara lain.
Jokowi mengatakan hampir semua perusahaan sekarang sangat tergantung pada kecanggihan inovasi dan teknologi.
Dia menyontohkan sektor keuangan, bahkan sudah bermunculan fintech yang mampu mengoperasikan bisnis dengan sangat efisien
Begitu pula industri keuangan, sudah mulai bergeser menjadi perusahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi.
Di bidang kesehatan juga demikian.
"Ini juga hati-hati di dunia kesehatan, health tech akan semakin berkembang dengan pesatnya, lebih dari sekedar pemeriksaan atau konsultasi medis jarak jauh, tapi juga pemanfaatan artifisial intelijen (AI) untuk diagnosis, untuk pelaksanaan pengobatan, untuk precision medicine hingga tindakan operasi jarak jauh. Segera ini akan bisa dilakukan dimanapun," kata dia.
Di bidang pendidikan, pandemi juga mengakselerasi mempercepat penggunaan edutech, pembelajaran jauh, jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan, menjadi sebuah keniscayaan.
Baca Juga: Jokowi: APBD Rp182 Triliun Seharusnya Segera Dibelanjakan
Yakni, munculnya layanan pendidikan berbasis daring, akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber. Peran guru dan sekolah, kata Jokowi, saat ini lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didik.
"Inilah perkembangan-perkembangan cepat yang perencanaan harus mengantisipasi semua itu, harus responsif terhadap disrupsi yang membuat dunia berubah sangat cepat, harus responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul secara cepat yang sering tidak kita duga. Harus responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. kembalinya ke sini," kata Jokowi.
Untuk menghadapinya, kata Jokowi, belanja teknologi harus diperlakukan sebagai belanja investasi, tetapi harus bermanfaat publik.
"Kita garisbawahi ini. Harus jelas manfaatnya, terutama manfaat publik. Manfaat bagi masyarakat dan negara, tetapi juga harus dihitung efisiensinya, harus dihitung kontribusinya untuk pengembangan teknologi di dalam negeri, harus dihitung return on investmentnya sehingga bisa berkelanjutan terus," katanya.
Berita Terkait
-
usmile Perkenalkan Teknologi Pemutih Gigi Berbasis Enzim di Indonesia
-
Mantapkan Papua Sebagai Hub Digital Kawasan Timur Indonesia, Layanan neuCentrIX Hadir di Jayapura
-
Purbaya Blak-blakan Kondisi RI Era Jokowi: Ekonomi Susah, Swasta Enggak Dikasih Ruang
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Dipantau Teknologi, PLMTG Kupang dan BMPP Nusantara 2 Dijamin Tak Alami Gangguan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia
-
Kebakaran Gudang Pesantren Al Mawaddah Padam, 23 Korban Sesak Napas Dirawat di Rumah Sakit
-
Tenteng Koper Biru, Bupati Lampung Tengah Tiba di Gedung KPK Usai Terjaring OTT: Saya di Rumah Saja
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik