Suara.com - Seorang wanita di Amerika Serikat tidak menyadari jika ia mengandung dan melahirkan saat berada di dalam pesawat menyeberangi Samudera Pasifik, untungnya ada dokter yang membantunya.
Menyadur 7News, Rabu (5/5/2021) Lavinia Mounga terbang dari Utah ke Honolulu pada 28 April, saat itu dia tidak menyadari jika sedang hamil dan harus melakukan persalinan.
Dale Glenn, seorang dokter dari Hawaii untungnya berada di dalam penerbangan Delta Airlines tersebut. Ia mengungkapkan jika mendapat panggilan mendesak.
"Sekitar setengah perjalanan, ada panggilan darurat, dan saya pernah mengalami ini sebelumnya dan biasanya mereka menanyakan apakah ada dokter di pesawat," kata Glenn.
“Panggilan ini tidak seperti biasanya dan cukup mendesak. Saya memberi tahu pramugari bahwa saya adalah seorang dokter dan dia berkata bahwa ada seorang wanita yang akan melahirkan, jadi saya bergegas untuk melihat apa yang dapat saya lakukan." papar Glenn.
Bukan hanya Glenn, di penerbangan tersebut juga terdapat dua orang yang bekerja di unit perawatan intensif neonatal yang akhirnya ikut membantu.
"Saya tidak tahu bagaimana seorang pasien begitu beruntung karena memiliki tiga perawat perawatan intensif neonatal dalam penerbangan yang sama ketika dia dalam persalinan darurat, tapi itulah situasi yang kami hadapi," kata Glenn.
"Hal yang hebat tentang ini adalah kerja tim. Semua orang bergabung bersama dan semua orang membantu." ungkap Glenn.
Glenn menambahkan jika ruang terbatas di dalam kabin pesawat membuat segalanya menjadi sulit, tetapi berkat kerja tim semua menjadi hebat.
Baca Juga: Tak Tahu Dirinya Hamil, Wanita Ini Melahirkan saat Naik Pesawat ke Hawaii
"Pada dasarnya, Anda membutuhkan seseorang untuk menjaga ibu juga karena kami memiliki dua pasien, bukan hanya satu," katanya.
"Jadi seseorang harus membantu memotong tali pusatnya, seseorang harus membantu mengeluarkan plasenta, kita harus memeriksa tanda-tanda vital ibu.
"Sementara itu kami mencoba menyadarkan bayi, memastikan pernapasan bayi, menghangatkan bayi." jelas Glenn.
Dokter mengatakan karena pesawat tidak dilengkapi dengan peralatan untuk merawat bayi prematur, dia dan perawat harus berimprovisasi.
Untuk mengikat dan memotong tali pusar menggunakan tali sepatu, botol microwave digunakan untuk menjaga bayi tetap hangat dan jam tangan Apple digunakan untuk mengukur detak jantung bayi.
Begitu pesawat mendarat di Honolulu, Lavinia dan bayinya yang diberi nama Raymond segera dilarikan ke rumah sakit dan dalam keadaan "baik-baik saja", kata Glenn.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera