Suara.com - Larangan mudik Lebaran 2021 telah mulai diterapkan, termasuk juga untuk kereta api. Adapun aturan naik kereta saat larangan mudik Lebaran 2021 seperti berikut ini.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengumumkan bahwa pada periode 6-17 Mei 2021, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan Kereta Api Jarak Jauh yang hanya diperuntukkan bagi pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan nonmudik. Hal tersebut sesuai dengan SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 dan Surat Dirjen Perkeretaapian Nomor HK.701/1/1/10/DJKA/2021.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus Joni Martinus jika mengacu pada Surat Dirjen Perkeretaapian Nomor HK.701/1/1/10/DJKA/2021, terdapat 5 kategori perjalanan yang dianggap mendesak dan nonmudik, yaitu:
- Bekerja atau melakukan perjalanan dinas
- Kunjungan keluarga yang sedang sakit
- Kunjungan duka anggota keluarga meninggal dunia
- Ibu hamil yang didampingi oleh 1 orang anggota keluarga
- Kepentingan nonmudik lainnya yang dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa/lurah setempat.
Lantas, bagaimana aturan naik kereta saat larangan mudik lebaran 2021? Simak syarat-syaratnya berikut ini.
Sebagaimana tertuang di dalam SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021, syarat wajib yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan antar kota/kabupaten/provinsi/negara di masa larangan mudik adalah harus memiliki surat izin perjalanan atau Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM). Syarat tersebut juga akan diberlakukan pada penumpang kereta api di masa larangan mudik.
Surat izin perjalanan atau SIKM dapat diperoleh dari instansi atau perusahaan tempat bekerja, bagi kelompok ASN, TNI/Polri, juga karyawan. Sementara bagi pekerja sektor informal dan masyarakat non pekerja maka bisa mengurusnya di tingkat kelurahan/desa.
Penting untuk diperhatikan, bahwa surat tersebut hanya diperlukan bagi pelaku perjalanan yang berusia di atas 17 tahun dan berlaku hanya untuk sekali perjalanan, bagi satu orang yang namanya tercantum di dalam surat tersebut.
Protokol Kesehatan di Kereta Api
Baca Juga: Ingat! Warga Luar Jabodetabek yang Kerja di Jakarta Wajib Bawa SIKM
Selanjutnya, para penumpang kereta api di masa larangan mudik lebaran 2021 juga harus memenuhi protokol kesehatan yang berlaku. Setidaknya terdapat 7 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Menunjukkan surat keterangan hasil negatif Covid-19 dari RT-PCR, rapid test antigen yang sampelnya diambil 1x24 jam sebelum keberangkatan, atau menggunakan GeNose C19 yang dilakukan di stasiun keberangkatan.
- Pelaku perjalanan di bawah usia 5 tahun tidak wajib melakukan tes Covid-19.
- Sedang dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam). Suhu badan harus tidak melebihi 37,3 derajat Celcius.
- Wajib menggunakan masker kain 3 lapis ataupun masker medis yang menutup area mulut serta lubang hidung.
- Wajib menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
- Tidak diperkenankan berbicara satu arah maupun dua arah, baik secara langsung maupun melalui telepon.
- Tidak diperkenankan makan dan minum selama perjalanan yang kurang dari 2 jam. Kecuali bagi individu yang wajib mengonsumsi obat-obatan dalam rangka pengobatan tertentu.
Untuk memastikan semua aturan naik kereta api saat larangan mudik lebaran 2021 terpenuhi, maka PT KAI akan menurunkan petugas khusus di stasiun untuk memeriksa semua berkas kelengkapan setiap penumpang sebelum memasuki peron. Bagi penumpang yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan perjalanan, maka yang bersangkutan tidak akan diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan uang tiket akan dikembalikan.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik