Suara.com - Eks Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Yosep Stanley Adi Prasetyo menilai penyematan label teroris tidak bakal menenangkan hati Rakyat Papua.
Lagipula menurutnya, segala upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat tenteram Bumi Cenderawasih tak pernah terlihat bukti konkretnya.
"Persoalan-persoalan ini tidak menjadikan upaya kita memenangkan hati masyarakat Papua itu utuh dengan menetapkan OPM menjadi organisasi teroris ini," kata Stanley dalam sebuah diskusi virtual yang digelar jubi.co.id pada Jumat (7/5/2021).
Stanley lantas mengajak semua untuk mengingat usaha Jokowi yang ingin menenangkan hati orang Papua sejak periode pertama kepemimpinannya. Bahkan saat itu, Jokowi menyebut bakal berkantor di Papua selama satu bulan dalam satu tahun.
Usaha Jokowi itu lantas dibantu oleh Gubernur Papua untuk membuat kantor khusus yang terlihat mewah.
"Tapi ya janji tinggal janji, kita tidak pernah melihat realisasinya," ujarnya.
Menurut Stanley, keberhasilan usaha Jokowi itu hanya terlihat melalui video yang dibuat khusus dan disebarkan oleh para buzzer.
"Bahwa Pak Jokowi disambut oleh masyarakat kalau ke sana. Tapi kita tidak melihat fakta-fakta yang lebih konkret."
Baca Juga: Pemerintah Terkesan Hanya Tutupi Pelanggaran HAM Papua Lewat Label Teroris
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Gibran Dikeroyok Gugatan Rp125 Triliun, Tunjuk 3 Pengacara Top Hadapi Sidang yang Kembali Ditunda
-
Keberhasilan Audit ISO 14001 dan 45001 Tegaskan Komitmen NHM pada Keselamatan dan Lingkungan
-
Kini Akui Anak-anak Boleh Sampaikan Pendapat, Kenapa Polda Metro Sempat Cegah Pelajar Ikut Demo?
-
Ijazah Gibran Digugat, Refly Harun Sebut Ada 'Cacat Bawaan': Posisi Wapres Aman, Tapi...
-
Kuasa Hukum Wapres Gibran Belum Serahkan Fotokopi KTP, Sidang Gugatan Rp125 Triliun Ditunda Lagi
-
Ijazahnya Digugat, Kenapa Gibran Rakabuming Dulu Harus Sekolah SMA di Singapura?
-
Letkol Teddy Ungkap Momen Menteri Terima Kabar Kena Reshuffle
-
Mengukur Warisan Sri Mulyani: Antara Pujian Pasar dan Kritik Penegakan Hukum Internal
-
Siapa Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN? Keterlibatan Oknum TNI dan Pengusaha Bimbel Terungkap
-
Dalih Komdigi Soal Video Capaian Prabowo di Bioskop: Ini Upaya Keseimbangan Informasi Publik