Suara.com - Statement Presiden Joko Widodo mengenai bipang ketika mengajak warga belanja kuliner melalui online mendapatkan beragam tanggapan dari netizen. Sebagian netizen mempertanyakan kenapa bipang ikut dipromosikan jelang Lebaran -- mereka merujuk babi panggang yang merupakan makanan haram bagi umat Islam.
Di tengah polemik, pianis Ananda Sukarlan mengkritik sikap netizen yang cenderung menyalahkan Jokowi. Menurut dia, sebagian netizen kurang paham dengan maksud dan posisi Jokowi sebagai Kepala Negara.
"Duh, ngerti nggak sih Indonesia tuh terdiri dari belasan ribu pulau dengan kulinernya masing-masing. Pakde Jokowi itu bukan hanya promosi Bipang (babi panggang), tapi banyak kuliner lainnya. Kenapa nggak boleh sebut Bipang? Itu di Bali juga sapi kan haram, apa terus seluruh RI nggak boleh makan?"
Ananda mengingatkan pada tanggal 13 Mei umat Kristiani akan merayakan Kenaikan Yesus ke Surga dan dalam merayakannya, mereka sudah biasa menyantap beragam kuliner, termasuk makan babi panggang.
"Ingat loh, 13 Mei selain Idul Fitri juga adalah hari raya kenaikan Yesus ke Surga, jadi ya sah-sah aja orang Katolik, Kristen dan lain-lain makan bipang. Coba deh, pas orang Bali ada perayaan suci, apa kalian jadi nggak makan T-bone steak? Wagyu Beef? Hayoh!" katanya.
Ananda juga mengatakan Jokowi merupakan Presiden untuk semua kalangan.
"Pada dengerin video lengkapnya nggak sih? Itu pakde nggak hanya promo Bipang. Udah gitu kan Pakde tuh Presiden semua suku, agama dan tradisi kuliner yak? Apa salahnya coba? Nggak bisalah menyeragamkan RI yang gede ini, satu-satunya keseragaman kita ya hanya keberagaman," katanya.
Itu sebabnya, menurut Ananda, sebaiknya semua pihak merespons dengan kepala dingin.
"Babang berang bersitegang soal bipang, Ananda bilang bersenang-senang ajalah abang! Mari berbincang sambil makan bacang."
Baca Juga: Pidato Jokowi Sebut Kuliner Bipang, Fadjroel: Makanan Kesukaan Saya
Pernyataan Jokowi disampaikan di tengah pemberlakuan larangan mudik Lebaran untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 dan mendukung program vaksinasi massal.
"Untuk bapak ibu dan saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," kata Jokowi.
Pernyataan ini kemudian memicu kontroversi di kalangan netizen.
Berita Terkait
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India