Suara.com - Seorang pria di Iran dibunuh secara brutal oleh keluarganya sendiri setelah mereka mengetahui bahwa dia penyuka sesama jenis.
Menyadur The Sun, Jumat (14/5/2021) Ali Fazel Monfared ditemukan tewas di bawah pohon kurma di desa Borumi, Iran.
Pria 20 tahun tersebut diidentifikasi sebagai pria gay non-biner dan diduga menjadi korban 'pembunuhan demi kehormatan' yang homofobik.
Insiden tersebut diduga terjadi setelah Monfared mengajukan permohonan pengecualian wajib militer atas seksualitasnya.
Pembunuhan tersebut berawal saat Monfared tiba di rumah dan kartunya pengunduran dirinya diketahui oleh dua saudara tirinya.
Setelah mengetahui hal tersebut, saudara tiri Monfared dan dua sepupu mereka membujuknya ke dalam mobil sebelum "memenggalnya", menurut laporan Iran Wire.
Tersangka dikatakan telah meninggalkan jasad korban di bawah pohon kurma di Borumi, sebelum memberi tahu ibu korban.
Tragisnya, Monfared - yang dikenal oleh teman-temannya sebagai Alireza - berencana melakukan perjalanan ke Turki untuk liburan bersama pasangannya.
Tiga pria ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut dan kemungkinan besar akan didakwa dengan pembunuhan, menurut 6Rang, sebuah organisasi LGBT+ Iran.
Baca Juga: Perangi Bayangan 'Iran', Israel Tingkatkan Serangan Rudal ke Suriah
Kelompok tersebut mengatakan bahwa Monfared dibunuh karena pembebasan wajib militernya, yang dapat mengindikasikan jika dia homoseksual.
"Sayangnya, dalam kasus Alireza, pilihannya ini merenggut nyawanya," jelas kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan, Monfared berbicara dengan ibunya untuk terakhir kalinya pada hari Selasa, yang sekarang diketahui 'dalam keadaan syok'.
"Dia menderita kesedihan yang luar biasa karena kematian anak satu-satunya, dan sebagai akibatnya telah dirawat di rumah sakit." jelas 6Rang.
Dikatakan bahwa Monfared memiliki hubungan yang tidak baik dengan saudara tirinya, yang mengkritik cara dia berpakaian dan riasannya.
Sejak kasus Monfared, sebuah kelompok amnesti "menuntut keadilan dan martabat bagi Alireza dan orang-orang LGBTI Iran".
Banyak kaum gay juga dibunuh dalam 'pembunuhan demi kehormatan' yang dilakukan oleh keluarga mereka sendiri karena membuat malu keluarga.
Pengacara hak asasi manusia Gissou Nia bercuit: "RIP Alireza Fazeli Monfared. Dibunuh secara brutal dan dibuang oleh keluarganya karena seksualitasnya.
"Sikap budaya dalam masyarakat terhadap homoseksualitas adalah masalah hidup atau mati literal. Yang menambah masalah adalah ketika hukum suatu negara tidak memberikan perlindungan apa pun."
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal