Suara.com - Sejumlah masyarakat di Jakarta memilih baru melaksanakan pulang kampung usai larangan mudik lebaran resmi berakhir. Hari ini, Rabu (19/5/2021), tercatat sudah ada 50 penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Data tersebut dihitung hingga pukul 11.00 WIB. Rata-rata pemudik hendak bertolak ke kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kurniawan (37) salah satu pemudik yang hendak berangkat ke Wonosobo, Jawa Tengah punya alasan lain terkait pilihan mudik pada hari ini.
Selain baru mengambil cuti usai hari raya Idul Fitri 1442 H, Kurniawan sengaja memilih berangkat usai lebaran agar terhindar dari urusan-urusan yang sifatnya birokratis, misalnya membawa Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) DKI Jakarta.
"Iya memang saya sengaja memilih mudik sekarang. Karena lewat juga tanggal 17 Mei kemarin pelarangan mudik ya. Jadi milih sekarang tidak kena penyekatan dan lebih longgar, tidak pakai SIKM," ungkap Kurniawan di lobi keberangkatan Terminal Terpadu Pulo Gebang.
Alasan serupa juga diungkapkan oleh Deni Prasetya yang hendak mudik ke Surabaya, Jawa Timur. Selain menghidari risiko kerumunan saat mudik lebaran, dia sengaja berangkat hari ini untuk menghindari penyekatan di jalan.
"Karena kan kemarin dilarang ya mudik. Daripada berisiko saya nekat dan berkerumun, jalan-jalan juga ada penyekatan, jadi saya pilih alternatif mudik pascalebaran," beber Deni.
Layanan GeNose Gratis
Kasubag Tata Usaha UP Terminal Terpadu Pulo Gebang, Junaedi mengatakan, layanan perjalanan antarkota antarprovinsi (AKAP) usai larangan mudik lebaran relatif lebih longgar.
Baca Juga: Waspada! Dua Pemudik di Kebayoran Lama Positif Covid-19
Pasalnya, penumpang tidak lagi diwajibkan menunjukkan SIKM DKI Jakarta maupun surat perjalanan dinas. Namun, penumpang tetap wajib menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 atau mengikuti tes GeNose maupun rapid test antigen yang telah disediakan.
"Jadi untuk diketahui, pascapeniadaan mudik, sebenarnya keberangkatan jadi lebih longgar, tidak ada SIKM. Keberangkatan hanya tiket, data diri, dan GeNose, RTA, atau PCR," kata Junaedi.
Menariknya, kebanyakan penumpang yang hendak berangkat lebih memilih mengikuti layanan tes GeNose yang telah di sediakan. Jika dibandingkan dengan penumpang yang membawa hasil bebas Covid-19 secara mandiri, jumlah penumpang yang ikut layanan tes GeNose gratis lebih banyak.
"Kalau dihitung kebanyakan belum pada bawa (hasil bebas Covid). Mungkin karena mendengar gratis dan difasilitasi, jadi orang datang cukup langsung kemari. Jadi rata-rata penumpang urus di sini," beber Junaedi.
Salah satu penumpang yang hendak menuju Wonosobo, Jawa Tengah bernama Alvian Pratama mengaku sengaja memilih layanan GeNose secara gratis. Karena mudik bersama istri dan anak, dia lebih memilih sesuatu yang gratis ketimbang tes secara mandiri.
"Karena ada GeNose grstis saya ikut yang gratis saja lah. Daripada keluar biaya kan mahal, kan saya sama istri dan anak. Rencana saya mau ke Purbalingga," ungkap Alvian.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar