Suara.com - Lebih dari 210 orang terluka setelah dua kereta LRT bertabrakan di Kuala Lumpur, Senin (24/5/2021) malam.
Video dan foto insiden di media sosial menunjukkan panel kaca pecah dan beberapa penumpang berdarah.
Menteri Wilayah Federal Annuar Musa mencuitkan bahwa laporan awal menunjukkan bahwa LRT yang membawa penumpang bertabrakan dengan LRT lain yang "kosong".
Kondisi ini mengakibatkan penumpang "terlempar" dan "jatuh". LRT dengan penumpang itu melakukan perjalanan dari Stasiun Ampang.
"Peristiwa itu terjadi di bawah tanah gedung KLCC. Diketahui tidak ada korban jiwa tapi ada yang luka-luka," tulisnya dilansir laman Channel News Asia, Selasa (25/5/2021).
Operator Jalur Kelana Jaya, Rapid Rail, men-tweet bahwa ada insiden di jalur tersebut, yang melibatkan kereta nomor 40 dan 81.
"Semua penumpang yang terluka telah dievakuasi ke peron. Bantuan dan penyelamatan darurat sedang berlangsung," tambah operator tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur Nordin Md Pauzi, membenarkan bahwa 47 penumpang terluka parah sementara 166 orang menderita luka ringan.
Asisten Komisaris OCPD Dang Wangi Mohamad Zainal Abdullah menambahkan bahwa insiden itu mungkin terjadi "karena miskomunikasi di pusat operasi" jalur LRT.
Baca Juga: Jakpro Ajukan PMD Rp 122 Miliar untuk Biaya Konsultasi LRT Fase 2
"Diketahui bahwa satu kereta api, yang menuju dari stasiun Kampung Baru ke Gombak, dilaporkan sedang di uji coba setelah terjadi kesalahan untuk memastikannya berada di jalur yang benar," katanya.
“Kereta ke Gombak yang dikendarai otomatis membawa 213 penumpang, sedangkan kereta dari Stasiun Kampung Baru ke Gombak yang rusak kecuali sopirnya kosong.”
"Kami akan selidiki lebih lanjut apakah penyebab kerusakan itu ... akibat kecerobohan atau hal lain, karena menyangkut keselamatan umum dan banyak orang yang terluka," katanya.
Kepada wartawan, Menteri Perhubungan Wee Ka Siong mencatat bahwa tabrakan itu merupakan kecelakaan pertama dalam 23 tahun operasi LRT di Malaysia.
Dia mengatakan, kementerian akan membentuk satuan tugas dan panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
"Dalam dua minggu, Satgas ini akan menyampaikan laporan hasil investigasi kepada saya. Dalam dua minggu kami akan bisa mengidentifikasi (apakah kecelakaan) itu disebabkan oleh kesalahan pada sistem, persinyalan atau komunikasi, atau human error," ujarnya.
Berita Terkait
-
Adhi Commuter Properti Catatkan 400 Persen Kenaikan Marketing Sales
-
Okupansi Tak Capai 10 Persen, Perlu Interkoneksi LRT dan Transmusi
-
Luhut Janji Bangun LRT Hingga Kereta Gantung di Kota Batu Jatim
-
Target Beroperasi Juni 2022, Proyek LRT Jabodebek Sudah Capai 73 Persen
-
LRT Jabodebek Diharapkan Beroperasi Mulai Pertengahan 2022
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025