Suara.com - Seorang bocah kelahiran Israel menjadi satu-satunya penumpang kereta gantung di Italia yang selamat, diyakini karena pelukan sang ayah yang melindunginya.
Menyadur The Sun, Selasa (25/5/2021) Eitan Biran adalah satu-satunya yang selamat dari tragedi Mottarone yang menewaskan ibu, ayah, dan saudara perempuannya. Namun, bocah lima tahun tersebut mengalami luka yang mengancam jiwa.
Seorang sumber dari rumah sakit Regina Margherita di Turin mengklaim jika bocah tersebut selamat karena pelukan sang ayah.
"Ayah memiliki tubuh yang kokoh, mungkin pelukan naluriah terakhir untuk melindunginya dari kematian menyelamatkannya," kata seorang sumber seperti dikutip di outlet berita Italia TGCOM24.
Bibi Eitan, Aya Biran, tiba di rumah sakit pada Minggu malam waktu setempat dan langsung meminta doa untuk keponakannya.
"Saya mengetahui apa yang terjadi dari pesan Whatsapp. Saya mulai menerima begitu banyak 'Maaf' dan saya tidak mengerti mengapa." ujar Aya Biran.
Menurut surat kabar Italia La Stampa, Eitan dilaporkan bertanya, "Di mana ibu?" setibanya di rumah sakit dalam keadaan sadar tetapi sangat kesakitan.
Tal Peleg, ibu bocah tersebut tewas dalam kecelakaan itu bersama ayah Eitan, Amit Biran (30), dan saudara perempuannya, Tomer, yang baru berusia 2 tahun.
Bocah itu saat ini diintubasi setelah mengalami cedera kepala dalam kecelakaan yang menewaskan 14 dari 15 orang di dalam kabin kereta gantung.
Baca Juga: Pioli: AC Milan Pantas Finis Sebagai Runner Up Serie A
Eitan lahir di Israel dan tinggal bersama keluarganya di Pavia, Italia, selama empat tahun terakhir, tempat ayahnya menyelesaikan gelar kedokteran.
Kecelakaan yang terjadi sekitar 1.000 kaki dari puncak Gunung Mottarone, dekat Danau Maggiore, pada 23 Mei tersebut juga menewaskan kakek buyut Eitan.
Kakek buyut bocah itu tinggal di Israel dan sedang berkunjung ke Italia untuk mengunjungi kerabat mereka setelah divaksin Covid-19.
Para saksi mata bencana tersebut mengatakan mereka mendengar "desisan keras" ketika antrean terputus, kata walikota setempat Marcella Severino.
Pihak berwenang kini melakukan penyelidikan untuk memeriksa "penyebab teknis dan organisasional". Jaksa penuntut akan melihat kemungkinan tuntutan pidana, kata menteri transportasi Enrico Giovannini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum
-
PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?