Suara.com - Keluarga yang kehilangan anak-anak mereka setelah erupsi Gunung Nyiragongo di bagian timur Republik Demokratik Kongo akhir pekan lalu menunggu di luar sebuah rumah sakit di Goma, dengan harapan akan mendengar kabar tentang orang-orang yang mereka kasihi.
Para orang tua yang putus asa itu hari Selasa (25/5) mencari informasi tentang anak-anak mereka yang hilang setelah letusan gunung yang menewaskan sedikitnya 32 orang itu.
“Saya berada di sini karena sejak Sabtu lalu saya belum lagi bertemu dengan anak saya yang terpisah ketika gunung itu meledak,” ujar Neema Sifa, ibu seorang anak perempuan berusia sembilan tahun di RS Propinsi North-Kivu.
Lebih dari 170 anak-anak dikhawatirkan hilang, dan para pejabat UNICEF mengatakan mereka kini membentuk satu pusat singgah untuk membantu anak-anak tanpa pendamping pasca bencana alam itu.
“Kami bahkan mengirim komunikasi lewat radio, tetapi sayangnya kami tidak mendapat sinyal dari anak itu sehingga tidak tahu di mana ia berada. Kami sangat sedih,” ujar Amani Fiston Butondo, ayah seorang anak berusia enam tahun yang saat ini hilang.
UNICEF mengatakan erupsi Gunung Nyiragongo membuat sekitar 5.000 orang mengungsi dari Goma – suatu kota berpenduduk sekitar dua juta orang – menuju ke Rwanda. Dua puluh lima ribu lainnya mengungsi ke Sake, di Republik Demokratik Kongo barat laut.
Pada hari Minggu (23/5) ribuan penduduk telah kembali, tetapi sejumlah rumah di daerah-daerah dekat gunung itu tertutup lahar.
Erupsi Gunung Nyiragongo membuat langit gelap menjadi merah menyala dan lahar mengalir ke desa-desa yang menghancurkan lebih dari 500 rumah, kata para pejabat dan korban yang selamat.
Hingga laporan ini disampaikan daerah itu masih dalam keadaan siaga, beberapa gempa bumi masih dirasakan di Kongo dan Rwanda. (Sumber: VOA Indonesia)
Baca Juga: Gunung Nyiragongo Meletus: 15 Orang Tewas dan 25 Ribu Warga Mengungsi
Berita Terkait
-
Gunung Nyiragongo Meletus: 15 Orang Tewas dan 25 Ribu Warga Mengungsi
-
Ngeri! Gunung Nyiragongo di Kongo Meletus, Lahar Mengalir ke Jalanan Kota
-
Gunung Nyiragongo Meletus, Ribuan Warga Kongo Mengungsi ke Rwanda
-
Gunung Berapi Nyiragongo Meletus, Laharnya Tumpah Hingga Bandara
-
Negara-negara Afrika Ikut Tangguhkan Vaksin AstraZeneca
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung