Suara.com - Kepala BNPB Ganip Warsito menyambangi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat untuk pertama kalinya usai dilantik menggantikan Doni Monardo.
Ganip mengakui memang ada peningkatan jumlah pasien positif pasca lebaran di Wisma Atlet.
"Saya ke sini sudah saya agendakan memang untuk melihat secara langsung kesiapan dari RSDC ini dalam rangka kita mengantisipasi potensi peningkatan kasus covid pasca lebaran," kata Ganip di RSDC Wisma Atlet Tower 1, Rabu (26/5/2021).
Ganip menjelaskan, bahwa dalam waktu 9 hari terkahir terjadi peningkatan pasien positif covid yang dirawat di Wisma Atlet. Dimana perharinya rata-rata mencapai 100 orang pasien.
"Seperti diketahui oleh teman teman semuanya bahwa pasca lebaran ini kita mengidentifikasi sejak tanggal 18 sampai dengan hari ini masuk 9 hari ini memang terjadi peningkatan kasus covid yang rata-rata perharinya adalah 100 orang. Hari ini itu 175 orang, yang kemarin adalah 179 jadi ada penurunan empat kasus," tuturnya.
Ganip berharap tren pasien positif yang dirawat di Wisma Atlet tak bertambah. Pihaknya bakal memantau perkembangan dalam 2 minggu depan.
"Kita sudah membuat satu strategi dan upaya untuk mencegah ini agar tidak membesar artinya strategi yang paling tepat adalah PPKM mikro itu kita tekankan kita perketat," tuturnya.
Gantikan Doni
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Selasa (25/5/2020). Dengan demikian Ganip menggantikan posisi Letjen Doni Monardo.
Baca Juga: Perdana Tengok Pasien Covid di RSD Wisma Atlet, Kepala BNPB Ganip: Selamat Sore Semua
Pelantikan Ganip berdasarkan Surat Keputusan Nomor 79/P/2021 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNPB.
Sebelum melantik, Jokowi terlebih dahulu menanyakan kesediaaan Ganip untuk dilantik.
"Bersediakah saudara diambil sumpah jabatan menurut agama Islam," tanya Jokowi.
"Bersedia," jawab Ganip.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UU Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Jokowi saat melantik yang diikuti dengan sumpah Ganip.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjujung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Ganip mengikuti Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru