Suara.com - Komnas HAM merespons laporan masyarakat adat Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, terkait adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan pihak PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Polres Toba, mendesak dugaan perkara itu segera diproses seadil-adilnya.
“Kami akan mendesak Kapolres Toba agar segera mengusut tersangka pelaku kekerasan terhadap Masyarakat Adat Natumingka. Kami akan mendesak kepolisian agar segera memprosesnya,” kata Anam saat menerima utusan Masyarakat Adat Huta Natumingka di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (28/5/2021).
Di samping itu, Komnas HAM memberikan beberapa rekomendasi kepada kepolisian setempat, terkait adanya dugaan sejumlah warga yang dikriminalisasi.
Pihak kepolisian setempat diminta untuk melihat perkara ini bukan hanya dari segi penegakan hukum, namun pada akarnya masalahnya, yakni sengketa lahan antara masyarakat adat dengan pihak perusahaan.
“Ini akar konfliknya adalah masyarakat adat yang tanahnya tiba-tiba menjadi masuk wilayah industri, dikuasai oleh perusahaan, sehingga yang membuat mereka marah, itu kuburan nenek moyang mereka di bongkar,” jelas Anam.
“Kami tekankan sekali lagi dimensi kasus ini bukan semata-mata orang mencuri ayam dan rampok, jadi peristiwa ini terjadi untuk mempertahankan haknya mereka,” sambungnya.
Selain itu, Komnas HAM akan berkomunikasi dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Yang kemudian kami mengingatkan soal dari KLHK khususnya kalau memang ada hutan industri yang dikelola di situ batasannya mana, karena permohonan masyarakat yang datang kesini meminta operasi PT ditutup,” ujar Anam.
Baca Juga: Serius! Komnas HAM Minta Kasus Dugaan Kriminalisasi Pegawai Indomaret Dihentikan
Berdasarkan rilis yang disampaikan Aliansi Gerakan Rakyat (GERAK) Tutup TPL, setidaknya ada sejumlah kekerasan yang diduga dilakukan PT TPL terhadap masyarakat di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Di antaranya kekerasan terhadap warga Natumingka, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak, dan Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM). Peristiwa itupun terjadi sejak 2015, setidaknya 50 warga menjadi korban intimidasi, kriminalisasi dan kekerasan.
Kemudian pada 17 September 2019, terjadi bentrok pekerja PT PTL sektor Aek Nauli dengan masyarakat dari Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) di Desa Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Akibatnya balita berusia 3 tahun 6 bulan mengalami luka bersama seorang warga bernama Thomson Ambarita. Namun, dalam perkara ini pihak kepolisian malah memproses hukum Thomson bersama Sekretaris Lamtoras, Jonny Ambarita hingga divonis 9 bulan penjara.
Sementara, Humas PT TPL Bahara Sibuea yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, tidak jelas proses hukumnya hingga sekarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Polisi Tangkap 9 Pelaku Penyekapan Sadis Modus COD Mobil! Koordinatornya Wanita 52 Tahun
-
Truk Boks Hilang Kendali di Daan Mogot, Satu Lansia Tewas dan Satu Lainnya Luka
-
Dituding Hina Kiai dan Pesantren di Program Xpose, Siapa Dalang di Balik Trans7 yang Dipolisikan?
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal
-
Geger Sahroni Pindah ke PSI, Petinggi Mendadak Ramai Membantah: Saya Pastikan Tidak!
-
Bela Kepsek SMA 1 Cimarga yang Tampar Murid, Dedi Mulyadi: Jangan Kriminalisasi Guru Sekolah
-
Rismon Sianipar: Gibran Tak Punya Ijazah SMA, Penyetaraan Cacat Hukum, Ini Bukti Fatalnya
-
Usut Korupsi LNG Pertamina, KPK Periksa Eks Sekretaris Perusahaan Tajudin Noor
-
Eks Komisioner KPK: Tak Ada Keraguan Dugaan Ijazah Jokowi Palsu, Potensinya Besar
-
Sejumlah Daerah Papua Diguncang Gempa 6,6 Magnitudo, Masyarakat Diminta Waspada, Ada Susulan?