Suara.com - Kisah dua orang bule asal Inggris yang dideportasi dari Indoneisa lantaran menolak dikarantina viral di media sosial.
Dalam sebuah tangkapan layar yang diunggah oleh akun Twitter @ikrargilang, Kamis (27/5/2021) dikisahkan bagaimana dua WNA tersebut menolak karantina.
Mereka menganggap berdasarkan hukum alam, manusia berhak pergi kemana pun. Mereka juga menyebut bahwa hukum alam posisinya lebih tinggi dibandingkan hukum di negara manapun.
"Menurut 2 WN Inggris yang nggak mau karantina ini, mereka punya kebebasan bepergian kemanapun sebagai manusia sesuai hukum alam," bunyi keterangan dalam foto tersebut.
"Pemerintah Indonesia nggak berhak karantina mereka karena hukum alam hierarkhinya lebih tinggi dari hukum manapun," lanjutnya.
Kisah tentang 2 bule halu tersebut juga diunggah di akun Instagram @imigrasi.soekarnohatta, Kamis (27/5/2021).
Dalam video yang diunggah dijelaskan bahwa dua bule tersebut kabur pada tanggal 7 Mei lalu saat hendak dikarantina. Mereka berhasil ditangkap pada 21 Mei 2021 dan dideportasi ke Inggris pada 26 Mei 2021.
"Mereka kabur saat hendak menuju hotel karantina pada 7 mei 2021 dan ditangkap oleh Polresta Bandara Soetta di Bogor pada 21 Mei," tulis akun tersebut.
Menanggapi unggahan tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka menyoroti sikap tak terpuji dari kedua WNA tersebut.
Baca Juga: Viral Wisatawan Wajib Bayar Rapid Test, Pemkab Pangandaran Angkat Bicara
"Bule-bule yang hobi menuhin Asia Tenggara karena murah, dan hukum imigrasinya cenderung longgar. Bagus lah dipulangin balik ke negaranya. Model ginian gaada kontribusinya ke devisa negara," tulis warganet dengan akun Zaarazhar.
"Orang Barat menganut freedom (kebebasan) makanya mikirnya gitu. Tapi harus tahu juga lah di mana bumi dipijak, di situ bumi dijunjung. Harusnya para wisatawan juga tahu gitu hukum dan norma yang berlaku di sini," tulis warganet lain dengan akun merrrcury.
"Ini ketara bule-bule namaste sok spiritual anjrit malesin banget dah," tulis warganet dengan akun deezpushydo.
Video selengkapnya dapat dilihat di sini.
Berita Terkait
-
Viral Wisatawan Wajib Bayar Rapid Test, Pemkab Pangandaran Angkat Bicara
-
Temukan Segepok Uang, Juru Parkir Bertato ini Sumbangkan ke Palestina
-
Miris, Curhat Tenaga Medis Kedatangan 51 Pasien Covid-19 Cluster Halal Bihalal
-
Lain dari yang Lain! Pria ini Bawa Kecoa Ke Dokter Hewan Akibat Terinjak
-
Pemotor Plat AA Acungkan Jari Tengah ke Rombongan Pesepeda di Jakarta, Fotonya Viral
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal