Suara.com - Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak mempermasalahkan PDI Perjuangan yang enggan melakukan kerja sama politik atau koalisi untuk Pilpres 2024 karena perbedaan ideologi dengan PKS.
Syaikhu menganggap keengganan PDIP berkoalisi bersama PKS merupakan sikap politik yang perlu dihormati.
"Seperti halnya ada sikap partai yang tidak mau berkoalisi dengan PKS, silakan saja itu sikap politik," kata Syaikhu dalam HUT PKS ke-19 secara daring, Minggu (30/5/2021).
Kendati PDIP sudah menegaskan ogah berkoalisi sedari dini dengan PKS, namun Syaikhu merasa hal itu tidak lantas memutuskan hubungan baik antara kedua partai.
"PKS akan tetap bagaimana dengan jati dirinya tapi tidak melepaskan silaturahmi dengan elemen bangsa. Sehingga dengan itulah kita bisa insyaallah membangun demokrasi yangg lebih kokoh dan kuat di negeri kita tercinta," kata Syaikhu.
Pacu Adrenalin Kader
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menghormati pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkapkan susah bagi partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri berkoalisi dengan PKS.
Menurut Mardani, hal tersebut merupakan hak dari masing-masing partai.
Mardani menilai menjadi wajar dan memang hak setiap partai untuk memilih koalisi dengan partai yang memiliki persamaan dan haluan yang sama, terlebih menyoal ideologi seperti yang dikatakan Hasto.
Baca Juga: Tak Mau Prabowo Lagi, Politikus PDIP Usul Pasangan Puan-Anies di Pilpres 2024
"Jadi pernyataan Mas Hasto sah-sah saja," ujar Mardani kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).
Mardani justru berpandangan positif atas pernyataan Hasto mengenai PDIP yang tidak ingin dijodoh-jodohkan berkoalisi dengan PKS karena berbeda ideologi.
"Buat PKS pernyataan Mas Hasto malah bagus. Kader PKS akan terpacu adrenalinnya untuk memberikan yang terbaik," kata Mardani.
"Dengan sikap #KamiOposisi yang kokoh insyaallah PKS dapat menjadi partai alternatif. Ketiga, kita nikmati kontestasi 2024 tidak dalam kerangka pertarungan ideologis, tapi kompetisi karya dan gagasan dengan ciri khas warna masing-masing," ujarnya.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengeaskan bahwa PDIP memiliki basis dan ideologi yang berbeda dengan PKS dan Partai Demokrat. Karena itu, ia menegaskan sangat sulit membangun koalisi dengan kedua partai tersebut.
Menurut Hasto dalam membangun kerja sama politik antarpartai, PDIP selalu melandaskan kesamaan ideologi terlebih dahulu.
Berita Terkait
-
Tak Mau Prabowo Lagi, Politikus PDIP Usul Pasangan Puan-Anies di Pilpres 2024
-
Politikus PDIP Cibir Ganjar Pranowo: Dia Asyik Sendiri, Tak Empati ke Kader
-
PKS Ingatkan Kader Tak Terlena Hasil Survei Bagus
-
Partai Gerindra Jateng Silaturahmi ke PDIP, Bahas Apa?
-
Hadiri Rakorwil, Anies Bicara Kesiapan Nasdem Menyongsong Pemilu 2024
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Dasco Ketok Palu Pengesahan UU Penyesuaian Pidana, Ini 5 Poin Pentingnya
-
Jakarta Siap Dipantau 1.000 Kamera e-TLE pada 2026, Penindakan Lalu Lintas Bakal 95% Elektronik
-
Menhub Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tol serta Mudik Gratis untuk Nataru, Ini Rinciannya
-
Darurat yang Tak Bisa Lagi Diabaikan: Kekerasan di Sekolah Terus Berulang, Siapa yang Lalai?
-
Lumpur Rendam RSUD Aceh Tamiang: Momen Pilu Dokter Menangis di Tengah Obat-obatan yang Rusak Parah
-
Menhub: 119,5 Juta Pemudik Siap Bergerak, Puncak Mudik Nataru Diprediksi H-1 Natal
-
Amarah Prabowo di Rapat Bencana: Bupati Umrah Saat Daerahnya Tenggelam
-
Perlindungan Anak di Medsos: Menkomdigi Tegaskan Sanksi untuk Platform, Bukan Orang Tua
-
Ratusan Korban Datangi Rumah Bos WO di Jaktim, Polisi: Situasi Sempat Memanas
-
DPR 'Sentil' Komdigi: Bantuan Triliunan Rupiah Pemerintah Jangan Kalah Viral dari Donasi Rp10 M!