Suara.com - Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, menegaskan rencana pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan tidak bakal mengganggu skema APBN.
Dalam draf rencana peraturan presiden soal pemenuhan kebutuhan alpalhankam, disebutkan semua sistem persenjataan diadakan dengan skema utang luar negeri.
Pada draf raperpres disebutkan pemerintah meminjam dana dari luar negeri senilai USD 124.995.000.000 atau sekitar Rp 1.760 kuadriliun. Untuk diketahui, Dahnil tidak mengonfirmasi nilai rencana utang tersebut.
"Pastinya tidak akan mengurangi alokasi belanja lainnya dalam APBN yang menjadi prioritas pembangunan nasional," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/5/2021).
Dahnil lantas mengungkapkan, pinjaman yang kemungkinan diberikan oleh beberapa negara itu memiliki tenor yang panjang serta bunga sangat kecil.
Lagipula menurutnya, proses pembayarannya akan menggunakan alokasi anggaran Kemenhan RI yang setiap tahunnya memang sudah dialokasikan dalam APBN.
"Dengan asumsi alokasi anggaran Kemhan di APBN konsisten sekitar 0,8 persen dari PDB selama 25 tahun ke depan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Dahnil menegaskan seluruh formula itu masih dalam proses pembahasan bersama para pihak yang terkait.
Karenanya raperpres yang dimaksud bukan merupakan konsep yang sudah final dan siap diimplementasikan.
Baca Juga: DPR: Ada Waktunya Menhan Prabowo Klarifikasi soal Beli Alutsista dengan Skema Utang
Berita Terkait
-
DPR: Ada Waktunya Menhan Prabowo Klarifikasi soal Beli Alutsista dengan Skema Utang
-
Draf Perpres Pengadaan Alutsista Bocor, Kemenhan: Kami Usut Pelakunya
-
Klarifikasi Kemhan Soal Utang ke Luar Negeri Buat Pengadaan Alutsista
-
Soal Pinjaman Luar Negeri untuk Pengadaan Alutsista, Begini Penjelasan Kemenhan
-
Gara-gara Kemenhan Pinjam Duit Rp1.760 Triliun, Pengamat Ini Ngebet Temui Prabowo
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum