Suara.com - Sebuah sekolah di New York City, Amerika Serikat, mendapat kecaman dari para orang tau setelah mempertontonkan sebuah video masturbasi.
Menyadur Daily Mirror, Selasa (1/6/2021) Sekolah elit Dalton dilaporkan mempertontonkan video dari serial animasi edukasi seks berjudul Amaze saat pelajaran kepasa siswa kelas satunya.
Dalam salah satu video, seorang tokoh anak laki-laki bertanya tentang ereksi dan seorang karakter gadis kecil berbicara tentang masturbasi di bak mandi.
Setelah menonton video tersebut, para siswa dipersilakan untuk bertanya kepada guru mengenai video yang mereka tonton itu.
Pasca insiden tersebut, guru di sekolah itu mendapat kecaman karena pendekatan mereka dalam mengajar anak-anak tentang edukasi seks.
Siswa diajarkan untuk tidak membiarkan orang tua dan kakek-nenek mereka menyentuh mereka tanpa meminta izin terlebih dahulu, menurut laporan New York Post.
"Saya membayar 50.000 dolar (Rp 712 juta) untuk semua ini, untuk memberi tahu anak saya agar tidak membiarkan kakeknya memeluknya ketika dia melihatnya?" ujar seorang ibu kepada New York Post.
Ibu lain mengatakan "sangat marah" dan "ngeri mengetahui hal yang ditunjukkan kepada anak-anak kami tanpa sepengetahuan atau persetujuan kami".
Dewan guru sekolah tersebut juga sudah menjelaskan jika kata "masturbasi" tidak secara eksplisit digunakan dalam video dan video itu dimaksudkan untuk membantu siswa belajar tentang tubuh dan jenis kelamin mereka.
Baca Juga: Lama Kosong, Foto Wali Kota di Sekolah Jadi Sorotan
"Sebagai bagian dari kurikulum Kesehatan komprehensif Dalton untuk siswa, pelajaran tentang Gender & Tubuh mencakup dua video berbasis bukti dan sesuai usia yang disetujui untuk siswa empat tahun ke atas," buka seorang juru bicara sekolah.
"Video ini sejalan dengan metodologi dan standar yang diakui secara nasional. Kami secara konsisten meninjau kurikulum Kesehatan kami, memastikan bahwa isinya sesuai dengan perkembangan dan, jika perlu, kami menyesuaikan kurikulum kami dengan sesuai.
"Kami akan terus mendengarkan dengan cermat masukan orang tua, menanggapi dengan serius kekhawatiran masyarakat, dan mengembangkan pelajaran yang sesuai dengan kepentingan terbaik siswa kami, menghormati nilai-nilai komunitas kami, dan sesuai dengan praktik terbaik." jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO