Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan nasib 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang dipecat setelah dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan untuk menjadi aparatur sipil negara, sudah menjadi urusan internal lembaga antirasuah tersebut.
Ditemui seusai menghadiri rapat bersama Komisi II DPR RI, Rabu (2/6/2021), Moeldoko menegaskan sikap Istana sudha jelas melalui pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Itu sudah urusan internal. Arahan presiden sudah disampaikan. Urusannya dari pimpinan ke internal," kata Moeldoko.
Saat itu, Jokowi menegaskan tidak ada alasan 75 pegawai KPK dipecat karena tak lulus TWK. Menurutnya, hasil tes itu bisa menjadi masukan untuk perbaikan tanpa merugikan individu ataupun institusi.
Meski sudah memberikan arahan, KPK tetap melanjutkan proses pemberhentian 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK untuk menjasi ASN.
Menurut Moeldoko, pimpinan KPK bukan tidak mendengar arahan Jokowi. Tetapi menurutnya lembaga antirasuah itu sudah memiliki pertimbangan sendiri.
Ia juga melemparkan soal nasib 51 pegawai KPK yang dipecat kepada BKN. Sebab, Moeldoko menyebut kalau 'bola panas' itu bukan berada di Istana.
"Tanya BKN, mereka yang lebih tahu itu."
Baca Juga: Gara-gara Dinonaktifkan Firli, Penyidik KPK: 5 Kasus Korupsi Tinggal OTT Akhirnya Tak Jadi
Berita Terkait
-
Gara-gara Dinonaktifkan Firli, Penyidik KPK: 5 Kasus Korupsi Tinggal OTT Akhirnya Tak Jadi
-
Tak Hanya Pimpinan KPK, Komnas HAM Bakal Panggil Kepala BKN hingga BNPT Soal Polemik TWK
-
Ini Peranan KSP dalam Pulihkan Ekonomi Nasional saat Pandemi Covid-19
-
Bukan Prabowo dan Anies, Muncul 4 Jenderal Jadi Calon Presiden Kuat, Ada Nama Moeldoko
-
BKN: Pelantikan Pegawai KPK Calon ASN itu Kewenangan Pimpinan Mereka
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam