Suara.com - Para pegawai KPK yang dinyatakan lulus Tes Wawasan Kebangsaan menyurati Presiden Jokowi terkait polemik yang disebabkan oleh hasil tes tersebut.
Dalam tayangan Mata Najwa yang diunggah di Youtube pada Kamis (3/6/2021), pegawai KPK yang lolos TWK, Mu'adz D'Fahmi membacakan isi surat yang dikirimkan pihaknya kepada Presiden Jokowi.
"Kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, ini adalah permohonan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Mu'adz D'Fahmi membacakan bagian pembukaan surat dikutip Suara.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.
Selanjutnya, Mu'adz membacakan beberapa permohonan dari pihaknya teruju pada Presiden Jokowi.
Hal itu dilandasi oleh kedudukan Presiden Jokowi sebagai pimpinan tertinggi di NKRI sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan pembinaan profesi dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sesuai dengan Pasal 25 ayat 1 UU Nomor 5 tahun 2014, untuk dapat, satu, Membatalkan hasil tes wawasan kebangsaan yang menimbulkan polemik berkepanjangan sampai dengan saat ini," ujar Mu'adz.
"Dua, Memerintahkan agar seluruh pegawai KPK dapat beralih status kepegawaiannya menjadi ASN, sebagaimana amanat UU Nomor 19 tahun 2019, PP Nomor 41 tahun 2020, dan Keputusan MK Nomor 70/PUU-XVII/2019, serta arahan Presiden sebelumnya," lanjutnya.
Di bagian akhir surat tersebut, para pegawai KPK berkomitmen untuk tetap bekerja secara profesional. Mereka akan tetap menjalankan tugas dan fungsi dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Demikian permohonan ini kami sampaikan, kami akan tetap berkomitmen bekerja secara profesional, menjalankan tugas dan fungsi melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi demi mewujudkan Indonesia Maju tanpa Korupsi," ujar Mu'adz D'Fahmi.
Baca Juga: Hari Ini Ombudsman Periksa Firli Cs dalam Dugaan Maladministrasi Penonaktifan Pegawai KPK
Mu'adz menyebut surat untuk Presiden Jokowi itu telah ditandatangani oleh 585 pegawai KPK yang lulus TWK dan dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi ASN.
"Jakarta, 30 Mei 2021, ditandatangani oleh 585 orang pegawai KPK yang dinyatakan memenuhi syarat beralih menjadi ASN," kata Mu'adz D'Fahmi.
Video selengkapnya dapat dilihat di sini.
Berita Terkait
-
Usai Bongkar Suap AKP Stepanus Robin Patujju, Novel Baswedan Merasa Disingkirkan Lewat TWK
-
Ustaz Alfian Tanjung Serang Jokowi, Netizen: Gak Cape Dagang PKI Terus
-
Hari Ini Ombudsman Periksa Firli Cs dalam Dugaan Maladministrasi Penonaktifan Pegawai KPK
-
Ustadz Yusuf Mansur Bantah Jilat Jokowi Demi Jabatan: Gak Ada di Kamus Saya!
-
Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin Jadi Prioritas Penugasan Presiden Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting