Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap agar penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dapat diikuti banyak calon atau kandidat.
Menurutnya, dengan begitu akan meminimalisasi atau menghindarkan dari terjadinya pembelahan sosial di masyarakat.
"Kalau untuk menghindari keterbelahan itu ya itu harus memang diperbanyak calon presidennya, dilebihkan dari dua minimal karena semakin banyak akan terlihat di situ keterbelahan itu akan terhindarkan," kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Jazuli mengatakan, PKS sudah sejak lama menyuarakan agar UU nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu direvisi terutama soal ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebanyak 20 persen.
"Kalau PKS dari sebelum-sebelumnya sudah usul agar UU Pemilu itu direvisi supaya presidential threshold itu diturunkan, kenapa? Kan sudah dua kali pemilu ini kan orang komentar macam-macam tuduhannya ada keterbelahan, tuduhannya juga ada identitas ada macam-macam kan," ungkapnya.
Menurutnya, jika ambang batas pencalonan presiden masih berada di angka 20 persen, maka Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon saja.
"Jadi ngomong supaya tidak ada keterbelahan tapi tidak mau merubah UU Pemilu atau Pilpres terkait presidential threshold itu kan nggak sinergis, nggak nyambung," tuturnya.
"Kalau terlalu tinggi 20 persen kursi, 25 persen suara, ya artinya orang itu akan bergabung-bergabung yang hanya membuat capres-cawapres hanya dua pasang," sambungnya.
PDIP Hanya Minta Dua Paslon
Baca Juga: Duet AHY-Airlangga Hartarto, Petinggi Demokrat Sampaikan Prediksi Ini
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menginginkan agar kontestasi Pilpres 2024 hanya diramaikan dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Hal itu ia ungkapkan saat membicarakan perihal peluang membangun koalisi dengan sejumlah partai politik menuju 2024.
Hasto menuturkan, dengan dua pasangan calon membuat pelaksanaan pilpres lebih ringkas lantaran tidak perlu melakukan pemungutan suara sampai dua putaran.
"Kami akan membangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan itu hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Jadi tidak ada dua ronde supaya energi kita ini bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan," kata Hasto dalam diskusi daring Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Hasto berpandangan dengan membangun koalisi dengan harapan pilpres satu putaran, dapat membuat energi bisa disalurkan untuk hal lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!