Suara.com - Anggota Komisi VIII Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyesalkan bahwa pemerintah tak melaksanakan apa yang menjadi saran DPR untuk memaksimalkan peluang memberangkatkan jemaah haji Indonesia, usai pengumuman Arab Saudi soal Ibadah Haji untuk negara non Arab Saudi.
Dia mengklaim saran itu disampaikan saat pertama kali DPR menggelar rapat bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pelaksanaan Haji.
"Ini yang kami sesalkan adalah sejak pertama kali kami rapat dengan Menag. Terutama pada akhir Ramadon ketika Saudi mengumumkan akan membuka jemaah haji untok non saudi," ujar Hidayat dalam diskusi "Polemik Kuota Haji" secara virtual, Selasa (8/6/2021)
Bahkan kata Hidayat, di akhir Ramadan, ia kembali mengingatkan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Presiden Joko Widodo untuk melakukan langkah diplomasi tingkat tinggi antar kepala negara yakni dengan Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud.
"Akhir Ramadan, saya kembali mengingatkan kepada pihak Indonesia Kementerian Agama dan Presiden, agar memaksimalkan peluang yang ada, waktu yang ada mumpung Ramadan. Ramadan adalah lakukan diplomasi antar diplomasi tingkat tinggi antar kepala negara," kata dia.
Ia meyakini bawa Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud menghormati usaha pemerintah Indonesia agar mendapatkan kuota haji, ketika itu dilakukan. Namun, ia menyayangkan saran melakukan diplomasi kepada Pemerintah Arab Saudi tidak dilakukan pemerintah.
"Raja Salman pastilah sangat menghormati bulan Ramadan, pasti sangat menghormati usaha (Pemerintah) di bulan Ramadan kalau itu dilakukan itu sangat bagus waktunya masih cukup tapi kan tidak dikerjakan," ucap Hidayat.
Hidayat menuturkan, semakin mendekati bulan Haji, pemerintah melalui Menteri Agama Yaqut justru menyampaikan pengumuman pembatalan haji. Padahal, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan keberangkatan haji untuk negara-negara non Arab Saudi.
"Ketika semuanya demakin mepet kemudian pemerintah melalui Menteri Agama menyampaikan pengumumannya. Sekalipun sekali lagi kalau dia (Arab Saudi) belum memberikan keputusan," ucap Hidayat.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Forkopimda Sulut Jaga Ketenteraman dan Pulihkan Ekonomi Warga
Ia juga menyayangkan soal pembatalan haji dikaitkan dengan 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi dan tidak termasuk Indonesia. Mantan Ketua MPR itu menyebut bahwa izin tersebut bukanlah untuk keberangkatan haji, melainkan untuk kerja, dan wisata.
"Akhirnya ini yang dicampuradukkan antara 11 negara untuk masuk ke Saudi, Indonesia tidak masuk . Itu izin tidak untuk haji tapi izin untuk kerja tourism.Visanya kerja, tourism. Untuk haji tidak bisa pakai visa kerja, tourism, untu haji visanya visa haji," kata Hidayat.
Dia menegaskan bahwa terkait ibadah Haji, belum ada satu negara pun yang dilarang atau diperbolehkan masuk untuk Ibadah Haji oleh Arab Saudi. Namun informasi yang ia dapat, Pemerintah Arab Saudi akan segera mengumumkan kebijakan ibadah haji termasuk pemberian kuota haji bagi negara-negara non Arab Saudi.
"Untuk haji belum ada satu negara manapun yang dilarang atau yang diperbolehkan. Saya baru dapat informasi, Saudi akan segera umumkan tentang kuota haji bagi negara-negara tentang kebijakan nasalah haji termasuk kota haji bagi negara non negara Arab Saudi," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
HNW Minta Audit Dana Haji, Orang Ini Ajak Periksa Keuangan Parpol
-
HNW Sebut PKS Sesalkan Keputusan Pembatalan Haji, karena Belum Ada Keputusan Arab Saudi
-
Pasal Penghinaan Demi Kehormatan Presiden, KSP: Jangan Lagi Berdalil Atas Nama Demokrasi
-
Puan Maharani Minta Forkopimda Sulut Jaga Ketenteraman dan Pulihkan Ekonomi Warga
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi