Suara.com - Secara virtual Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali memaparkan tiga komponen penting dalam industri olahraga, pada acara Webinar Series Alumni Muda Universitas Padjadjaran, Kamis (10/6/2021) malam. Tiga komponen tersebut adalah produk, jasa, dan pelaku olahraga itu sendiri.
Ketiganya perlu didorong terus bergerak, apalagi dalam situasi Pandemi Covid-19 terutama pada kalangan anak muda, maka sangat tepat Webinar Series kali ini. "Terima kasih yang telah mengundang dalam acara Webinar Series Alumni Muda Universitas Padjadjaran, saya mendapatkan tema "Peran Pemuda dalam Regulasi dan Kemajuan Industri Olahraga Pasca Covid-19," kata Amali mengawali paparan.
"Itu sebenarnya lebih tepat nanti, sekarang belum ada yang tahu kapan berakhir maka saya akan berbicara kita sekarang sedang berada dalam situasi Covid-19 dan kita harus bisa menyesuaikan dengan kehidupan baru, kita tetap harus beraktivitas, harus bisa bergerak, harus bisa survive, ditengah Pandemi Covid-19, ini lebih tepat untuk didiskusikan oleh anak-anak muda atau para pemuda harus berperan apa dalam regulasi dan tentu tujuannya untuk kemajuan industri olahraga," urainya lebih lanjut.
Sebelum masuk pada inti pembahasan, pemuda jika dilihat data tahun 2019 yang tidak jauh dengan data yang tahun 2020, dari penduduk Indonesia sekitar 267 juta jiwa, menurut data BPS jumlah pemuda sekitar 64 atau 65 juta jiwa, sehingga prosentasenya pada kisaran 24%, ini pemuda yang rentang usia 16-30 tahun, sesuai UU Kepemudaan.
"Kalau kita bicara apa peran mereka bisa kita lihat data statistik ini, seperempat penduduk Indonesia adalah pemuda sehingga perannya sangat signifikan dalam kehidupan bangsa ini diberbagai sektor, termasuk tentang industri olahraga," jelasnya.
Industri olahraga tidak hanya bicara produk barangnya tetapi kita harus juga bicara jasa, jadi yang dimaksud industri olahraga itu adalah produk-produk barang untuk kepentingan olahraga, ini komponen pertama yang harus terlihat. Kemudian kedua adalah jasa-jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan olahraga
"Sebagai contoh EO (Even Organizer) untuk satu kegiatan, satu pertandingan, satu turnamen, satu kejuaraan, yang sekarang ini ada jasa-jasa tertentu yang digunakan, tinggal penyelenggara request apa, maunya apa, bentuknya seperti apa, sekarang sudah banyak yang menggeluti bidang usaha itu," Menpora mencontohkan.
"Jangankan jenis olahraga yang sudah lama kita kenal, bahkan sekarang kegiatan yang dahulunya tidak ada EO-nya sekarang ada, misalnya untuk kegiatan pesta perkawinan, kan beberapa tahun belakangan baru muncul ada EO, sementara olahraga sebagai industri harusnya juga jasa penyelenggaraan olahraga makin berkembang," tambahnya.
Selain dua komponen di atas, yang ketiga kalau dilihat dari data stastitik maka para pelaku olahraga dalam rentang usia tertentu menjadi bagian penting industri olahraga.
Baca Juga: Menpora Amali Apresiasi Ekspedisi Jelajah Kebangsaan Wartawan yang Diprakarsai PWI Pusat
Semua tahu bahwa usia-usia emas (peak performance), misalnya pemain sepakbola usia 18-27 tahun atau 28 itu usia-usia emasnya. Ada memang beberapa yang lebih dari 30 tahun tetapi tidak menjadi gambaran umum seorang atlet, karena usia juga akan menentukan prestasi. Kadang ada perkecualian, ada yang mungkin 30 bahkan 40 masih bisa berprestasi tetapi pasti akan berbeda kebutuhan akan industri olahraga pada usia emasnya.
Nah akhirnya tiga komponen ini, barang, kemudian jasa, kemudian pelaku dari kegiatan itu yang tergolong anak muda harus terus didorong baik aktivitas maupun perkembangannya. Ditengah-tengah pandemi kegiatan olahraga harus bisa bergerak tidak bisa berhenti terus, jika berhenti terlalu lama akan menelan kerugian besar secara nasional.
"Satu contoh kita alami satu tahun lebih, begitu kegiatan sepakbola misalnya berhenti selama satu tahun kurang lebih kita kehilangan sekitar 3 Triliun, laporan PSSI kepada kami," kata Amali lagi.
Indonesia yang berpenduduk besar harus mendorong betul bagaimana industri olahraga ini bisa semakin baik pengelolaannya, semakin maju dan bahkan bisa menjadi penyumbang devisa untuk negara.
Tag
Berita Terkait
-
DWP Kemenpora Silaturahmi Idul Fitri dan Pelatihan Public Speaking
-
Menpora Ungkap Alasan Raffi hingga Gading Beli Klub Bola
-
Majukan Sepakbola Nasional, Raffi Ahmad Sosialisasikan Inpres Nomor 3 Tahun 2019
-
Imbangi Thailand di Kualifikasi Piala Dunia, Menpora Amali Puji Pemain Timnas
-
Menpora Buka Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2019 di Surabaya
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan
-
Gus Yahya Buka Suara Soal Polemik Tambang dan Gejolak Internal PBNU: Kami Tidak Pernah Minta
-
Bukan Alam, Jaksa Agung Sebut Bencana Sumatra Akibat Alih Fungsi Hutan
-
Selain UMP Naik, Pramono Anung Siapkan Subsidi Pangan dan Transportasi Buat Buruh
-
Ini Dia! Daftar 5 Provinsi dengan Kenaikan UMP Tertinggi
-
Gus Yahya Tolak Keputusan Lirboyo, Minta Konflik NU Diselesaikan lewat Muktamar
-
Prahara PBNU: Gus Yahya Beri Instruksi Keras, Pengurus Wilayah Jangan Sampai Terbengkalai
-
Pramono Anung Tetapkan UMP 2026: Kenaikannya di Atas Inflasi!
-
BPPTKG: Gunung Merapi Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut