Suara.com - Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang tak kunjung menurun disebut tetap jadi fokus utama perhatian pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong berbagai pihak untuk melakukan riset yang lebih mendalam penyebab kenaikan AKI.
"Lihat angka kejadian, apa penyebabnya, dan dimana saja jumlah AKI meningkat," ucap Moeldoko saat menerima audiensi perwakilan United Nations Population Fund (UNFPA) di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (11/6/2021).
Moeldoko menjelaskan, isu kenaikan jumlah AKI sudah sampai kepada Presiden Jokowi pada saat sidang kabinet.
Presiden Jokowi kata Moeldoko, sudah memerintahkan kementerian/lembaga terkait agar semakin serius menekan jumlah AKI sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024 sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Moeldoko menyebut isu AKI juga telah menjadi perhatian Ibu Negara yang telah mengajak istri wakil presiden, istri para menteri, hingga istri pemimpin lembaga untuk melakukan gerakan menekan AKI.
Termasuk juga di Kantor Staf Presiden (KSP) melalui Kedeputian II. Dengan begitu, kata Moeldoko, pemerintah punya keyakinan dan semangat yang sama untuk menurunkan AKI.
Mantan Panglima TNI itu juga berharap UNFPA bisa terus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah untuk membantu penurunan AKI.
"Perluas juga jangkauannya dengan menggandeng komunitas ibu-ibu yang memiliki gerakan sama dalam menurunkan AKI, sehingga bisa menghadirkan gerakan yang masif," tutur Moeldoko.
Baca Juga: Ivermectin, Obat Covid-19 yang Dipelopori Moeldoko Mulai Disebarkan di Kudus
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II KSP Brian Sri Prahastuti mengungkapkan KSP bersama UNFPA telah melakukan kajian efektivitas pertolongan persalinan melalui Jaminan Pembiayaan Pelayanan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Nantinya, hasil kajian itu akan jadi rekomendasi untuk Kementerian Kesehatan," ucap Brian.
Dari 1972
Sebagai informasi, UNFPA telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 1972 dan memberikan bantuan teknis untuk berbagai kementerian dan lembaga di bidang kesehatan ibu, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, program HIV/AIDS, gender, kependudukan, termasuk respon terhadap bencana.
Adapun Kesehatan Ibu merupakan salah satu komponen program utama dalam Program Kerjasama Pemerintah RI dan UNFPA ke-10 yang diselaraskan untuk mendukung program prioritas yang disebutkan dalam RPJMN 2020-2024 dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Kepala Perwakilan UNFPA untuk Indonesia Anjali Sen menjelaskan, AKI di Indonesia harus jadi perhatian yang sama besarnya dengan isu stunting.
Berita Terkait
-
Dipotong Gaji 50 Persen Dampak Pandemi, 5.800 Pilot dan Karyawan Garuda Hanya Bisa Pasrah
-
Miris! Angkut Jenazah Setiap Hari, Pintu Bagasi Ambulans Milik PMI Sragen Diganjal Kayu
-
Ivermectin, Obat Covid-19 yang Dipelopori Moeldoko Mulai Disebarkan di Kudus
-
Trend Berlibur di Hotel Jadi Pilihan, Waspada 4 Hal Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif