Suara.com - Sebuah video yang menunjukkan momen tukang galon jatuh bersama motornya saat mengantar galon menjadi viral. Peristiwa itu terekam kamera pengawas CCTV milik rumah pemesan galon.
Kejadian tidak menyenangkan itu kemudian menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @makassar_iinfo. Akun ini menyebut beban tukang galon itu terlalu berat sambil membubuhkan emoji tertawa.
"Bebannya terlalu berat bang," tulis akun ini dalam caption Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (13/6/2021).
Terlihat, tukang galon itu menaiki motor dan membawa sekitar 10 galon berisi air. Ia terlihat berhenti di sebuah rumah kos-kosan yang diduga milik kliennya.
"Ini akang galon mau masuk gerbang kosan, mau nganter air galon," tulis keterangan video.
Tukang galon itu terlihat berhenti sejenak untuk mengambil persiapan. Pasalnya, rumah itu terlihat naik sehingga motor harus menanjak.
Setelah siap, tukang galon itu lantas melanjukan motornya perlahan. Namun tak disangka, motor yang ditungganginya itu langsung oleh ke belakang.
Tukang galon itu pun terlihat sedang jumping dan akhirnya jatuh ke belakang. Sedangkan motornya akhirnya jatuh bersama galonnya.
Melihat itu, tukang galon kebingungan. Ia nampak memegangi kepalanya dengan pusing karena dilanda cobaan saat bekerja.
Baca Juga: Bikin Iri, Dosen Ini Tawarkan Kirim Makanan untuk Mahasiswa Begadang Garap Skripsi
Peristiwa itu langsung menjadi viral dan telah disaksikan lebih dari 260 ribu kali. Video itu juga telah diedit sehingga momen tukang galon saat jatuh itu terulang berkali-kali sehingga terkesan lucu.
Hal ini menuai beragam komentar dari warganet. Banyak dari mereka yang tidak menganggap video itu lucu. Pasalnya, mereka menilai tukang galon itu tengah dilanda musibah.
"Kalau saya sih nda ketawa liat ini minn. Yang ada kasian," komen warganet.
"Aku malah kasihan," tambah yang lainnya.
"Jangan ketawa, dia lagi cari duit buat hidup," tegur warganet.
"Bagus kah diketawain?," tanya yang lain.
Berita Terkait
-
Bikin Iri, Dosen Ini Tawarkan Kirim Makanan untuk Mahasiswa Begadang Garap Skripsi
-
Sempat Viral, Penolak Pemakaman Jenazah Eks Danramil Ponjong Akhirnya Minta Maaf
-
Astaga! Viral Durian Digantung Jadi Pengharum Mobil, Penampakannya Meresahkan
-
Viral Pungli Parkir Rp 25 Ribu di Bagan Percut, Polisi Turun Tangan
-
Viral Curhat 'Sultan', Warna Baju Disesuaikan dengan Warna Mobil
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan